wOw

Rabu, 01 Februari 2012

kErIs


Keris

Keris (wangkingan, Jawa) dengan corak (ladrang) diselitkan dibelakang badan, miring kekanan dengan deder (pegangan keris) menghadap ke atas. Pemakaian keris dengan gaya seperti ini biasanya dilakukan untuk pertemuan menghadap Raja (pisowanan, Jawa). Gaya seperti itu disebut maraseba (
Keris di samping memiliki lambang kejantanan, keberanian juga berfungsi untuk menolak berbagai bahaya gaib (tolak bala, Jawa). Deder merupakan stiliran manusia. Dapat dilihat bentuk dan namanya seperti bathuk (dahi), sirah ngajeng (kepala muka), sirah wingking (kepala belakang), jiling (tulang pelipis), gigir (panggung), weteng (perut), cetek (tengkuk), dan bungkul (kepala tongkat).

Sumber saka: Wibowo, Suhartinah, Maharkesti, dan Kustati. 1986. Arti Lambang dan Fungsi Tata Rias Pengantin dalam Menanamkan Nilai-nilai Budaya Proponsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kaca:43.

Tidak ada komentar: