Video Wayang
oKey heeee
wOw
-
WATAK SESEORANG DIIDENTIFIKASI DARI WETON JAWA 1. Watak Lakuning Rembulan, Bumi Kapetak Lakuning Rembulan adalah watak yang bagus, ...
-
BABAD PANJALU Babad merupakan salah satu karya sastra jawa baru yang termasuk kedalam sastra sejarah bukan sejarah sastra karena sebagai s...
-
1. “Becik ketitik ala ketara” Artinya orang yang baik watak dan tabiatnya akan ketahuan kebaikannya, sedangkan orang yang buruk pera...
-
Neptu Dan Hari Pasaran Dalam melakukan hajat perkawinan, mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya...
-
1. Si_Pengung saking Is Sarjoko (Nini Klenyem) (http://www.cerkak-jawa.com/critalelucon/90-si-pengung...
Selasa, 31 Januari 2012
NepTu laN diNa PasAran
|
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dalam melakukan hajat perkawinan,
mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya. Kebanyakan orang jawa dahulu,
mendasarkan atas hari yang berjumlah 7 (senin-minggu) dan pasaran yang
jumlahnya ada 5, tiap hari tentu ada rangkapannya pasaran, jelasnya : tiap
hari tentu jatuh pada pasaran tertentu.
Masing-masing hari dan
pasaran mempunyai “ neptu “, yaitu “ nilai “ dengan angkanya sendiri-sendiri
sebagai berikut
:
Nama hari Neptu Nama Pasaran Neptu
Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan. Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten yaitu anak perempuan dan anak lelaki masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang (dikurangi) sembilan Misalnya : Kelahiran anak perempuan adalah hari Jumat (neptu 6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa 1 Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1. Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini: Apabila sisa: 1 dan 4 : banyak celakanya 1 dan 5 :bisa 1 dan 6 : jauh sandang pangannya 1 dan 7 : banyak musuh 1 dan 8 : sengsara 1 dan 9 : menjadi perlindungan 2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya 2 dan 3 : salah seorang cepat wafat 2 dan 4 : banyak godanya 2 dan 5 : banyak celakanya 2 dan 6 : cepat kaya 2 dan 7 : anaknya banyak yang mati 2 dan 8 : dekat rejekinya 2 dan 9 : banyak rejekinya 3 dan 3 : melarat 3 dan 4 : banyak celakanya 3 dan 5 : cepat berpisah 3 dan 6 : mandapat kebahagiaan 3 dan 7 : banyak celakanya 3 dan 8 : salah seorang cepat wafat 3 dan 9 : banyak rejeki 4 dan 4 : sering sakit 4 dan 5 : banyak godanya 4 dan 6 : banyak rejekinya 4 dan 7 : melarat 4 dan 8 : banyak halangannya 4 dan 9 : salah seorang kalah 5 dan 5 : tulus kebahagiaannya 5 dan 6 : dekat rejekinya 5 dan 7 : tulus sandang pangannya 5 dan 8 : banyak bahayanya 5 dan 9 : dekat sandang pangannya 6 dan 6 : besar celakanya 6 dan 7 : rukun 6 dan 8 : banyak musuh 6 dan 9 : sengsara 7 dan 7 : dihukum oleh istrinya 7 dan 8 : celaka karena diri sendiri 7 dan 9 : tulus perkawinannya 8 dan 8 : dikasihi orang 8 dan 9 : banyak celakanya 9 dan 9 : liar rejekinya Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, ditambah neptu pasaran hari perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya dijumlahkan kemudian dikurangi/ dibuang masing tiga, apabila masih sisa : ( 1 ) berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati ( 2 ) berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati ( 3 ) berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan dan kedua-duanya bisa mati. Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlah kemudian dikurangi / dibuang empat-empat apabila sisanya : ( 1 ) Getho, jarang anaknya, ( 2 ) Gembi, banyak anak, ( 3 ) Sri banyak rejeki, ( 4 ) Punggel, salah satu akan mati Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila : Ahad dan Ahad, sering sakit Ahad dan Senin, banyak sakit Ahad dan Selasa, miskin Ahad dan Rebo, selamat Ahad dan Kamis, cekcok Ahad dan Jumat, selamat Ahad dan Sabtu, miskin Senen dan Senen, tidak baik Senen dan Selasa, selamat Senen dan Rebo, anaknya perempuan Senen dan Kamis, disayangi Senin dan Jumat, selamat Senin dan Sabtu, direstui Selasa dan Selasa, tidak baik Selasa dan Rebo, kaya Selasa dan Kamis, kaya Selasa dan Jumat, bercerai Selasa dan Sabtu, sering sakit Rebo dan Rebo, tidak baik Rebo dan Kamis, selamat Rebo dan Jumat, selamat Rebo dan Sabtu, baik Kamis dan Kamis, selamat Kamis dan Jumat, selamat Kamis dan Sabtu, celaka Jumat dan Jumat, miskin Jumat dan Sabtu celaka Sabtu dan Sabtu, tidak baik |
Sumber Saka:
Folder Primbon: File Horoskop.exe:
WUKU DAN KELAHIRAN.doc, DATE:
Rabu, 19 September 2007
Watake Wong saKa wetOn Jawa
WATAK SESEORANG
DIIDENTIFIKASI DARI WETON JAWA
1. Watak
Lakuning Rembulan, Bumi Kapetak
Lakuning
Rembulan adalah watak yang bagus, yakni suasana yang selalu menyenangkan hati.
Sedang Bumi Kapetak artinya hampir semua perbuatannya yang baik tak akan kelihatan,
tapi jangan khawatir, sebab Tuhan selalu mencatat perbuatan orang yang berbuat
baik.
(
Rabu Pon, Sabtu Legi ).
2. Watak
Aras Kembang, Tunggak Seni
Keduanya
merupakan gabungan perwatakan yang sangat baik. Aras Kembang artinya mudah
mendapatkan rasa simpati dari orang lain. Tunggak Seni artinya rezeki selalu
ada dan selalu cukup.
(
Kamis Wage ).
3. Watak
Lakuning Rembulan, Waseso Segoro
Keduanya
merupakan gabungan perwatakan yang sangat baik. Lakuning Rembulan artinya
membuat suasana selalu menyenangkan. Waseso Segoro artinya
mudah dimintai ampunan, lapang
dada.
(
Jum’at Kliwon, Minggu Pahing ).
4.
Watak Aras Tuding, Sumur Sinaba
Watak
yang baik keduanya. Aras tuding artinya kalau masuk perkumpulan atau
organisasi, mesti selalu dituding – tuding dalam arti positif yakni ditunjuk
menjadi ketuanya, sekretaris, dll. Sumur Sinaba artinya memiliki tanaman yang
banyak atau menjadi tempat berlindung dan keluh kesah banyak orang.
(
Senin Pon, Selasa Kliwon ).
5. Watak
Lakuning Bumi, Lebu Katiyup Angin
Watak
Lakuning Bumi artinya mudah menaruh rasa belas kasihan kepada orang yan sedang
ditimpa penderitaan. Sedang Lebu Katiyup Angin artinya watak yang tidak baik,
bayangkan seperti debu yang tertiup anign, akan beterbangan kemana?
(
Selasa Wage, Kamis Pahing ).
6.
Lakuning Srengenge, Lebu Katiyup Angin
Lakuning
Srengenge ( jalannya matahari ) adalah perwatakan yang bagus, yang
artinya mudah mendapatkan acungan jempol, banyak orang yang menyanjung karena
hebatnya. Sedangkan lebu katiyup angin adalah watak yang kurang baik, yakni
akan mengalami hal – hal yang tak menyenangkan.
(
Rabu Kliwon ).
7.
Lakuning Lintang, Satriya Wibawa
Sering
berpindah – pindah baik tempat maupun pekerjaan. Satria Wibawa adalah orang
yang memiliki kewibawaan secara alami.
(
Kamis Legi ).
8. Lakuning
Srengenge, Tunggak Seni
Keduanya
merupakan gabungan yang bagus, Lakuning Srengenge akan mudah mendapat
acungan jempol karena kehebatan prestasinya. Tunggak seni artinya rezeki selalu
ada dan cukup.
(
Jum’at Pahing ).
9.
Lakuning Banyu, Waseso Segoro
Kedua
perwatakan tersebut adalah watak yang baik. Lakuning banyu artinya memiliki
keteguhan hati yang kuat, tak mudah terpengaruh sesuatu. Wasesa segoro artinya
mudah dimintai ampunan, lapang dada.
(
Sabtu Pon, Rabu Pahing ).
10.
Lakuning Angin, Satriyo Wibowo
Keduanya
juga merupakan watak yang baik. Lakuning Angin yaitu dapat membuat rasa nyaman
kepada orang lain. Sedang Satriya Wibawa, berwibawa bagaikan seorang ksatria.
(
Minggu Wage ).
11. Aras Kembang, Satria Wirang
Sudah
mendapatkan simpati dari orang lain. Watak yang jelek, kalau tidak hati – hati
tindakannya akan mendapat aib.
(
Senin Kliwon, Senin Pahing ).
12. Lakuning
Geni, Wasesa Segoro
Tidak
memiliki rasa takut.
Mudah
sekali memberi maaf kepada siapapun yang bersalah.
(
Senin Wage, Selasa Legi* ).
13. Lakuning
Srengenge, Satriya Wirang
Merupakan
watak yang baik mudah menduduki jabatan penting dan acungan jempol. Watak yang
jelek, kalau tidak hati – hati tindakannya akan mendapat aib.
(
Kamis Pon ).
14. Aras
Pepet, Sumur Sinaba
Watak
yang jelek, yaitu segala yang dicita –citakan sering tidak kesampaian, sebab
ada yang menghalang – halangi.Sumur sinaba artinya memiliki tanaman yang banyak
atau menjadi tempat berlindung dan keluh kesah banyak orang.
(
Jum’at Wage, Minggu Legi ).
15.
Lakuning Bumi, Tunggak Seni
Yaitu
mau menolong dan berbuat baik, serta mudah menaruh belas kasihan pada yang
menderita.
Rezeki
selalu ada dan cukup, yang berarti tidak akan kekurangan sandang dan papan.
(
Sabtu Kliwon ).
16. Lakuning
Lintang, Bumi Kapetak
Sering
berpindah – pindah baik tempat maupun pekerjaan.
Perbuatan
baiknya tak akan kelihatan.
(
Senin Pahing ).
17.
Aras Tuding, Satia Wibawa
Aras
tuding artinya kalau masuk organisasi akan selalu dituding - tuding sebagai
pemimpin. Sedang Satria Wibawa adalah orang yang memiliki kewibawaan secara
alami.
(
Selasa Pon, Rabu Wage ).
18. Lakuning
Banyu, Bumi Kapetak
Memiliki
keteguhan hati, tak mudah goyah pendiriannya. Sedang bumi kapetak artinya
hampir semua perbuatannya yang baik tak akan kelihatan, tapi jangan khawatir,
sebab Tuhan selalu mencatat perbuatan orang yang berbuat baik.
(
Kamis Kliwon ).
19. Aras
Tuding, Satria Wirang
Aras
tuding artinya kalau masuk organisasi akan selalu dituding - tuding sebagai
pemimpin. Watak yang jelek, kalau tidak hati – hati tindakannya akan mendapat
aib.
(
Jum’at Legi ).
20.
Lakuning Geni, Satria Wibawa
Memiliki
keberanian yang kuat,menghadapi bahaya berwujud apapun tak gentar.Sedang Satria
Wibawa adalah orang yang memiliki kewibawaan secara alami.
(
Sabtu Pahing ).
21. Aras
Kembang, Bumi Kapetak
Mudah
mendapatkan simpati dari lingkungannya.
Perbuatan
yang baik ang dilakukan seakan akan tertelan bumi.
(
Minggu Pon ).
22. Aras
Kembang, Sumur Sinaba
Mudah
mendapatkan simpati dari lingkungannya.
Sumur
Sinaba artiya memiliki teman banyak, mereka ingin menimba ilmu.
(
Rabu Legi ).
23. Lakuning
Lintang, Lebu Katiyup Angin
Sering
berpindah – pindah baik tempat maupun pekerjaan. Sedang lebu katiyup angin
artinya watak yang tidak baik, banyangkan seperti debu yang tertiup angin, akan
beterbangan kemana?
(
Jum’at Pon, Minggu Kliwon ).
24. Lakuning
Lintang, Satria Wirang
Sering
berpindah – pindah baik tempat maupun pekerjaan. Watak yang jelek, kalau tidak
hati – hati tindakannya akan mendapat
aib.
( Sabtu Wage ).
25. Lakuning Angin, Tunggak Seni
Lakuning
Angin artinya dapat membuat nyaman bagi siapapun yang ada didekatnya.
Kecukupan
dalam hal sandang dan papan.
(
Senin Legi ).
Sember Saka: Folder Primbon: File Horoskop.exe: Pangarasan.doc
UngKaPan LAn PeTuah JaWa
1.
“Becik
ketitik ala ketara”
Artinya
orang yang baik watak dan tabiatnya akan ketahuan kebaikannya, sedangkan orang
yang buruk perangai dan kelakuannya akan terliat juga buruknya. Ungkapan ini
mengandung nilai pendidikan yaitu orang hendaknya selalu bercakap dan bertindak
baik-baik. Orang yang berbuat buruk walaupun ditutup-tutupi akhirnya akan
ketahuan pula. Sebaliknya perbuatan yang baik walaupun tidak disebarluaskan
pada akhirnya akan diketahui pula oleh orang banyak.
2. “Digdaya tanpa aji, sugih tanpa banda, menang
tanpa ngasorake”
Artinya orang yang memiliki keluhuran budi tentu memiliki
kewibawaan yang tinggi ibarat orang sakti. Keluhuran budi diibaratkan sebagai
kekayaan yang sangat tinggi nilainya. Nilai yang terkandung di dalamnya adalah
ajaran yang mengharapkan agar orang senantiasa beriktikat baik dan berbudi
luhur. Sikap demikian itu sangat tinggi nilainya, baik di dalam hidup
bermasyarakat, organisasi sosial, maupun pemerintahan.
3. “Giri lusi janma tan kena kinira” (Giri lusi
janma tan kena ing ina)
Artinya kemampuan, kecakapan, kepribadian seseorang tidak
dapat diperkirakan dengan tepat. Tiap-tiap orang memiliki kemampuan, kecakapan,
kepribadian yang berbeda-beda. Ungkapan tersebut mengandung nilai pendidikan
dan petunjuk kepada manusia bahwa sebenarnya tiap manusia mempunyai kelebihan
dan kekurangan sendiri-sendiri. Mencela dan mengukur kemampuan orang lain
merupakan perbuatan yang tidak susila.
4. “Negara mawa tata, desa mawa cara”
Artinya tiap negara mempunyai pranata atau tata pemerintahan
dan tata sosial sendiri-sendiri. Tiap desa mempunyai tata cara, adat kebiasaan,
dan adat istiadat sendiri-sendiri. Nilai yang terkandung di dalamnya bersifat
mendidik kea rah sikap memahami serta menghargai teman bergaul yang berasal
dari negara lain, kota, atau desa mempuyai tata nilai yang berbeda-beda.
5. “Ngiloa githoke dhewe”
Artinya hendaknya orang dapat mengetahui
kekurangan, kelemahan, cacat, cela, aib yang ada pada dirinya sendiri. Demikian
pula hendaknya orang dapat mengetahui kesalahan yang sudah diperbuatnya
sendiri. Petunjuk tersebut mengandung nilai agar orang menyadari bahwa setiap
orang mengandung kekurangan, kelemahan, cacat, dan sebagainya. Maka di dalam
petunjuk itu terkandung harapan agar orang dapat berjiwa besar, tenggang rasa,
suka mengampuni kesalahan orang lain.
6. “Sapa gawe nganggo, sapa nandur ngundhuh”
Artinya setiap orang akan memetik hasil sesuai dengan
perbuatannya. Ungkapan tersebut mengandung peringatan agar semua orang sebelum
berbuat sesuatu telah mempertimbangkan dengan baik-baik kemungkinan akibat yang
akan terjadi.
7. “Yen omong sing maton, aja mung waton omong”
Artinya seseorang jika berbicara hendaknya dengan dasar atau
alasan yang mapan, jagan asal berbicara saja. Ungkapan ini mengandung ajaran,
orang hendaknya berhati-hati dalam berbicara, memperhatikan apa yang
dibicarakan, dalam forum apa dia bicara, dalam suasana bagaimana, di mana
tempat berbicara, dan siapa yang diajak berbicara.
8. “Wong iku kudu ngudi kabecikan, jalaran
kabecikan iku sanguine urip”
Artinya orang harus berusaha mencari kebaikan sebab kebaikan
itu bekal hidup.
9. “Wong kang ora gelem ngudi kebecikan iku
prasasat setan”
Artinya orang yang tidak mau berusaha mencari kebaikan itu
laksana setan.
10. “Sing gelem ngudi kautamaning urip mesthi
didohi dhemit”
Artinya barang siapa mencari dan mewujudkan keutamaan hidup
pasti dijauhi setan.
11. “Wong
tuwa kang ora ngerti kabecikan sarta ora ngerti marang uda negara lan tata
krama iku sejatine dudu panutane putra wayah”
Artinya orang tua yang tidak berusaha berbuat kebaikan serta
tidak mengerti adat dan sopan satun atau
tata krama, pada hakikatnya bukanlah
panutan anak cucu.
12. “Wong tuwa kudu mulang kang prayoga marang
putra wayah”
Artinya orang tua harus menajarkan yang baik dan pantas kepada
anak cucu.
13. “Sing sapa nyembah marang wong tuwa kang ora
ngerti uda negara lan tata krama kuwi prasasat ngumbah uyuh lan kotoran kang
akeh banget”
Artinya barang siapa yang menghormati orang tua yang tidak
tahu akan adat dan tata krama (orang jahat) itu sama dengan membersihkan air
kencing dan kotoran yang banyak sekali.
14. “Putra iku perdinen sesileng tata”
Artinya anak harus dididik tata susila atau tata krama.
15. “Lamun ana wong kang tansah gawe gleaning
atine liyan, jalaran rumangsa dheweke darbe pangkat, iku uga perlu diedohi. Ing
tembe yen wis ilang pangkate kari katon alane wae”
Artinya barang siapa selalu membuat kecewa orang lain karena
ia berpangkat, orang itu perlu dijauhi. Kelak ketika pangkatnya tanggal akan
kelihatan jeleknya saja.
16. “Wong luwih iku kudu bisa apek ati lan
ngepenakake atine liyan:
(1)
Yen kumpul wanita kudu bisa ngetrapake
tembung kang manis kang bisa gawe senenging ati,
(2)
Yen
kumpul pandhita kudu bisa ngomongake tembung kang becik,
(3)
Yen ana
sangarepe mungsuh kudu bisa ngatonake pasedulurane”
Artinya orang arif itu harus dapat mengambil hati dan
menyenangkan hati orang lain:
(1)
Kalau berkumpul dengan wanita harus dapat
menggunakan bahasa yang dapat menyenangkan hati,
(2)
Kalau berkumpul dengan pendeta harus dapat
membicarakan hal-hal yang baik,
(3)
Kalau dihadapka musuh harus dapat memperlihatkan
sikap persaudaraan.
Sumber saka: Bastomi, Suwaji. 1995. Seni
dan Budaya Jawa. Semarang: IKIP Semarang Press, Kaca: 68-71.
SyaIr_KyaI Bisyri MusToFa ReMbanG
SYI’IR
NGUDI SUSILA
SUKA PITEDAH KANTHI TERWILA
DENING:
KYAI BISYRI MUSTHOFA
REMBANG
KACETAK DENING MENARA KUDUS
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
SHOLATULLOHIMALAKHAT KAWAKIB
‘ALA AHMAD KHOIRI MAN ROKIBAN NAJAIB
IKI SYI’IR KANGGO BOCAH LANANG WADON
NEBEHAKE TINGKAH LAKU INGKANG AWON
SARTA NERANGAKE BUDI KANG PRAYOGA
KANGGO DALAN PADHA MLEBU ING SYURGA
BOCAH IKU WIWIT UMUR PITUNG TAHUN
KUDU AJAR TATA KEBEN ORA GETUN
KUDU TRISNA RING IBUNE KANG NGRUMATI
KAWIT CILIK MARANG BAPA KANG GEMMATI
IBU BAPA REWANGANA LAMUN REPOT
AJA KAYA WONG GEMAGUS INGKANG WANGKOT
LAMUN IBU BAPA PERINTAH ENGGAL
TANDANG
AJA BANTAH AJA SENGUL AJA MEMPENG
ANDHAP ASHOR ING WONG TUWA NAJAN LIYA
TETEPANA AJA KAYA RAJAKAYA
GUNEM ALON ALUS LIRIH INGKANG TERANG
AJA KASAR AJA MISUH KAYA BUJANG
YEN WANG TUWA LENGGAH NGISOR SIRA AJA
PISAN LUNGGUH NDHUWUR KAYA JAMAJUJA
YEN WONG TUWA SARE AJA GEGER GUYON
LAMUN SIRA NUJU MACA KUDU ALON
LAMUN SIRA LIWAT ANA ING NGAREP
KUDU NUWUN AMIT SARTA DEPE-DEPE
LAMUN IBU BAPA DUKA BECIK MENENG
AJA MELU PADON UGA AJA GRENENG
##BAB AMBAGE WAKTU##
DADI BOCAH KUDU AJAR BAGE JAMAN
AJA PIJER DOLAN NGANTI LALI MANGAN
YEN
WAYAHE SHOLAT AJA TUNGGU PERINTAH
ENGGAL
TANDANG CEKAT CEKET AJA WEGAH
WAYAH NGAJI WAYAH SEKOLAH SINAHU
KABEH MAHU GATEKKAKE KELAWAN TUHU
KENTHONG
SUBUH INGGAL TANGI NULI ADUS
WUDHLU
NULI SHOLAT INGKANG BAGUS
RAMPUNG SHOLAT TANDANG GAWE APA BAHE
KANG PRAYOGA KAYA NYAPONI OMAHE
LAMUN
ORA IYA MACA QUR’AN
NAJAN
NAMUNG SITHIK DADIYA WIRIDAN
BUDHAL NGAJI AWAN BENGI SEKABEHE
TATA KRAMA LAN ADABE PADHA BAHE
## ING PSMULANGAN##
LAMUN AREP BUDHAL MENYANG PAMULANGAN
TATA TATA INGKANG RAJIN LAN RESIKAN
NULI
PAMIT IBU BAPA KANTHI SALAM
JAWAB
IBU BAPA ‘ALAIKUMUSSALAM
DISANGONI AKEH SITHIK KUDU TERIMA
SUPAYA ING TEMBE DADI WONG UTAMA
ANA
PAMULANGAN KUDU TANSAH GATI
NAMPA
PIWULANGAN ILMU KANG WIGATI
ANA KELAS AJA NGANTUK AJA GUYON
WAYAH NGASO KENA AJA NEMEN GUYON
KARO
KANCA AJA BENGIS AJA JUDES
MUNDHAK
DIWADANI KANCA ORA WARAS
##MULEH SAKING PAMULANGAN##
BUBAR SAKING PAMULANGAN INGGAL MULEH
AJA MAMPIR MAMPIR DULAN SELAK NGELEH
TEKAN
NGOMAH NULI SALIN SANDHANGAN
KUDU
PERNAH RAJIN RAPI ATURANE
##ANA ING OMAH##
KARO DULUR KANCA INGKANG RUKUN BAGUS
AJA KAYA KUCING BELANG REBUT TIKUS
DADI
TUWA KUDU WERUH ING SEPUHE
DADI
ENOM KUDU RUMANGSA BOCAHE
LAMUN BAPA ‘ALIM PANGKAT SUGIH JAYA
SIRA AJA KUMALUNGKUNG ING WONG LIYA
PANGKAT
GAMPANG MINGGAT SUGIH KENA MULIH
‘ALIM
IKU GAMPANG OWAH MOLAH MALEH
ARIKALA SIRA MADHEP RING WANG LIYA
KUDU AJER AJA MRENGUT KAYA BAYA
##KARO GURU##
MARANG GURU KUDU TUHU LAN NGABEKTI
SEKABEHE PERINTAH BAGUS DITURUTI
PIWULANGE
NGERTENANA KANTHI NGUDI
NASEHATE
TETEPANA INGKANG MERDI
LARANGANE TEBIHANA KANTHI YEKTI
SUPAYA ING TEMBE SIRA DADI MUKTI
##ANA TAMU##
TAT KALANE IBU RAM NAMPA TAMU
AJA BIYAYAKAN TINGKAH POLAHMU
AJA
NYUWUN DHUWIT WEDANG LAN PANGANAN
REWEL
BEKA KAYA ORA TAHU MANGAN
LAMUN BANGET BUTUH KUDU SABAR DHISIK
NGANTI TAMU MUNDUR DADI SIRA BECIK
ARIKALA
PADHA BUBARAN TAMUNE
AJA
NULI REREBUTAN TURAHANE
KAYA KETING REREBUTAN NAJIS TIBA
GAWE MALU LAMUN DIDELENG WONG JABA
KEJABA
YEN BAPA DHAWUHE ANAKKU
IKU
TURAHE WONG ALIM KYAIKU
BAGI RATA SAKDULURMU KEBEN KABEH
KATULARAN ALIM SUGEH BANDHA AKEH
NIAT
IRA NUPRIH BERKAHE WONG MULYA
ORA
NIYAT REBUT TURAHE WONG LIYA
## SIKAP LAN LAGAK##
ANAK ISLAM IKU MANGSA KUDU AWAS
AJA NGANTI LENA MENGKO MUNDHAK TIWAS
LURU
ILMU IKU PERLU NANGING BUDI
ADAB
ISLAM KUDU TANSAH DIPERSUDI
AKEH BOCAH PINTER NANGING ORA BAGUS
BUDI PEKERTINE SEBAB PADA GEMAGUS
RING
WONG TUWA GAK NGERGANI GAK NGAJENI
SAJAK
PINTER DHEWE LANGKA KANG MADHANI
JARE IKU CARANIPUN SAKPUNIKA
ORA NGONO DUDU INTELEK MERDHEKA
NGAGEM
SERBAN SARUNG DADI GUJENG
JARE
ORA KEBANGSAAN INGKANG MAJENG
SAWANG IKU PANGERAN DIPONEGARA
IMAM BONJOL TENGKU UMAR KANG KUNCARA
KABEH
PADHA BELA BANGSA LAN NEGARA
PADHA
NGAGEM DASTER PANTES YEN PERWIRA
GUJENG SERBAN SASAT GUJENG IMAM BONJOL
SAK KANCANE HAI ANAKKU AJA TOLOL
TIMBANG
GUNDHUL APA ORA LUWIH BAGUS
NGAGEM
TUTUP SIRAH KAYA RADEN BAGUS
KALA-KALA PAMER RAMBUT SAK KAREPMU
NANGING KUDU ILING PAPAN SRAWUNGANMU
KUMPUL
MUDHA BEDA KARO KUMPUL YAI NE
NUJU
SHOLAT GAK PADHA MLANCONG NUJUNE
ORA NULI MLANCONG GUNDHUL SHOLAT GUNDHUL
SOWAN MARATUWA GUNDHUL NGUYUH GUNDHUL
## CITA-CITA LUHUR##
ANAK ISLAM KUDU CITA-CITA LUHUR
KEBEN DUNYA AKHIRATE BISA MAKMUR
CUKUP
ILMU NGUMUME LAN AGAMANE
CUKUP
DONYA KANTHI BEKTI PENGERANE
BISA MIMPIN SAKDULURE LAN BANGSANE
TUMUJU RING RAHARJA LAN KAMULYANE
IKU
KABEH ORA GAMPANG LEKSANANE
LAMUN
ORA KAWIT CILIK TOCITANE
CITA-CITA KUDU DIKANTHI GUMREGUT
NGUDI ILMU SARTA PAKERTI KANG PANUT
KITA
IKI BAKAL TINIGGAL WONG TUWA
ORA
KENA ORA KITA MESTHI MUWA
LAMUN KITA PADHA KATEKAN SEJANA
ORA LIWAT SIRA KABEH PEMIMPINE
NEGARAMU
BUTUH MENTERI BUTUH MUFTI
BUTUH
QODI PATIH SETEN LAN BUPATI
BUTUH DOKTER BUTUH MISTER INGKANG PINTER
ILMU AGAMA KANG NUNTUN LAKU BENER
BUTUH
GURU LAN KYAI KANG LINANGKUNG
MELU
NGATUR NEGARANE ORA KETHUNG
IKU KABEH SAPA MENEH KANG NGAYAHI
LAMUN ORA ANAK KITA KANG NYAGUHI
KEJABA
YEN SIRA KABEH RIDHO MBUNTUT
SELAWASE
ANGON WEDUS NYEKEL PECUT
SIRA RIDHO NGGONCEK CIKAR SELAMINE
KAPIR IRA MENTUL MENTUL LUNGGUHANE
ORA
NYELA ANGON WEDUS NUMPAK CIKAR
ASAL
CITA-CITA ILMU BISA NENGGAR
NABI KITA KALA TIMUR PANGON MENDA
ING TEMBENE PANGON JALMA KANG SEMBADA
ABU
BAKAR SIDIQ IKU BAKUL MASAR
NANGING
NATA MASARAKAT ORA SASAR
ALI ABU THOLIB BAKUL KAYU BAKAR
NANGING TANGKES YYEN DADI PANGLIMA BESAR
WAHID
HASYIM SANTRI PONDOK GAK SEKOLAH
DADI
MENTERI KARO LIYAN ORA KALAH
KABEH MAHU GUMANTUNG ING SEJA LUHUR
KANTHI NGUDI ILMU SARTA LAKU JUJUR
TEKAN
KENE PUNGKASANE SYI’IR IKI
LARIKANE
WOLU LIMA KURANG SIJI
MUGA-MUGA SEJA KITA SINEMBADAN
DENING ALLOH INGKANG NURUNAKE UDAN
PINARINGAN
TAUFIQ SARTA HIDAYAH
DUNYA
AKHIRAT SIHAT WA AFFIYAT
AMIN AMIN AMIN AMIN AMIN AMIN
FALKHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN
TAMMAT
BISYRI MUSTHOFA
REMBANG JUMADIL AKHIR 1373
Sumber
saka: File
MS.Word: SYIIR1.rtf, Tanggal: 30 Juli 2011
Langganan:
Postingan (Atom)