Iki gambare masjid menara Kudus jaman ndisik isih katon ijo, asri, asline..........
Iki gambare Gunung muria saka Laut Jawa
Wayange ana tokoh Bima, Ula naga, Anoman, Mbek Gathotkaca........
wOw
-
WATAK SESEORANG DIIDENTIFIKASI DARI WETON JAWA 1. Watak Lakuning Rembulan, Bumi Kapetak Lakuning Rembulan adalah watak yang bagus, ...
-
BABAD PANJALU Babad merupakan salah satu karya sastra jawa baru yang termasuk kedalam sastra sejarah bukan sejarah sastra karena sebagai s...
-
1. “Becik ketitik ala ketara” Artinya orang yang baik watak dan tabiatnya akan ketahuan kebaikannya, sedangkan orang yang buruk pera...
-
Neptu Dan Hari Pasaran Dalam melakukan hajat perkawinan, mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya...
-
1. Si_Pengung saking Is Sarjoko (Nini Klenyem) (http://www.cerkak-jawa.com/critalelucon/90-si-pengung...
Minggu, 23 Januari 2011
Kamis, 20 Januari 2011
KLEPON panganan kesenanganku...
Bahan Bahan: Tepung ketan 200 gr Pandan essens 1/2 ml Pewarna makanan Air 150 ml Santan kara 50 ml Kelapa parut 300 gr Gula Jawa 100 gr
Cara Membuat :
1. Tahap pertama, tepung ketan di uleni sampai kalis, kemudian masukkan pandan essen, sedikit demi sedikit secukupnya, selanjut nya di tambahkan sedikit pewarna makanan hijau pada tepung ketan agar warnanya lebih menarik.
2. Tahap kedua , setelah semua bahan tercampur rata, kemudian tepung ketan di bentuk bulatan ñ bulatan, lalu di isi didalamnya dengan gula jawa yang telah di cop hingga berbentuk lembut.
3. Tahap ketiga, tepung ketan yang sudah di bentuk bulatan ñbu latan tersebut lalu di masukkan ke dalam air yang mendidih, kemudian tunggu beberapa menit hingga bulatan ñbulatan tersebut terapung, dan pertanda bahwa adonan tersebut sudah matang.selanjutnya angkat dan tiriskan bulatan ñ bulatan tersebut dan lumuri dengan kelapa parut.
4. Klepon siap untuk di hidangkan
Bahan Bahan: Tepung ketan 200 gr Pandan essens 1/2 ml Pewarna makanan Air 150 ml Santan kara 50 ml Kelapa parut 300 gr Gula Jawa 100 gr
Cara Membuat :
1. Tahap pertama, tepung ketan di uleni sampai kalis, kemudian masukkan pandan essen, sedikit demi sedikit secukupnya, selanjut nya di tambahkan sedikit pewarna makanan hijau pada tepung ketan agar warnanya lebih menarik.
2. Tahap kedua , setelah semua bahan tercampur rata, kemudian tepung ketan di bentuk bulatan ñ bulatan, lalu di isi didalamnya dengan gula jawa yang telah di cop hingga berbentuk lembut.
3. Tahap ketiga, tepung ketan yang sudah di bentuk bulatan ñbu latan tersebut lalu di masukkan ke dalam air yang mendidih, kemudian tunggu beberapa menit hingga bulatan ñbulatan tersebut terapung, dan pertanda bahwa adonan tersebut sudah matang.selanjutnya angkat dan tiriskan bulatan ñ bulatan tersebut dan lumuri dengan kelapa parut.
4. Klepon siap untuk di hidangkan
Sabtu, 08 Januari 2011
Selasa, 04 Januari 2011
Minggu, 02 Januari 2011
tEMbang_Dolanan
TEMBANG DHOLANAN
Adu Gangsing
thuk-thuk brung….
takuwet tali tanjung,
rumaket kadi jambung,
dakipat mak wung.
Slep Dur
Slep dur, slep dur,
maju ngarep bali mundur,
sing ngarep endase sepur,
nomer loro dadi kondektur
nomer telu tukang cukur,
nomer papat tukang tutur
buntute suk dadi batur.
Saking :
Herusantoso, Budiono.2008. Banyumas Sejarah, Budaya, dan Watak. Yogyakarta:LKIS (kaca:245)
Adu Gangsing
thuk-thuk brung….
takuwet tali tanjung,
rumaket kadi jambung,
dakipat mak wung.
Slep Dur
Slep dur, slep dur,
maju ngarep bali mundur,
sing ngarep endase sepur,
nomer loro dadi kondektur
nomer telu tukang cukur,
nomer papat tukang tutur
buntute suk dadi batur.
Saking :
Herusantoso, Budiono.2008. Banyumas Sejarah, Budaya, dan Watak. Yogyakarta:LKIS (kaca:245)
Sabtu, 01 Januari 2011
KKN_ku
DISKRIPSI
POTENSI DESA SUROKONTO KULON
KEC. PAGERUYUNG KAB. KENDAL
Desa Surokonto Kulon merupakan salah satu desa di kecamatan Pageruyung yang kaya akan sumber daya alam. Sebagian besar wilayah desa merupakan lahan perkebunan, ladang, dan sawah. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani atau buruh tani. Hasil bumi yang cukup melimpah di desa ini adalah padi atau beras.
Meskipun demikian, hal tersebut tidak menutup potensi desa hanya tergantung pada sumber daya alamnya saja. Masih banyak usaha-usaha kecil yang di miliki oleh warga desa yang memiliki potensi yang sangat besar namun terhambat dalam hal pemasaran. Ada pun usaha kecil berpotesi yang ada di desa Surokonto Kulon antara lain:
1. Pembuatan Emping
Emping merupakan salah satu makanan yang dihasilkan dari tumbuhan melinjo. Cemilan ini sering kali kita jumpai di berbagai acara, dimana-mana dan diberbagai kesempatan. Bentuknya yang tipis dan renyah membuat cemilan ini digemari oleh berbagai kalangan.
Desa Surokonto Kulon, dukuh Krajan terdapat dua orang warga pembuat emping mlinjo yaitu ibu Buri’ah dan ibu Sariatun, yang menjalankan usahanya masing-masing. Usaha pembuatan emping yang mereka jalankan merupakan usaha kecil yang belum memiliki pegawai maupun tempat usaha sendiri. Usaha tersebut mereka jalankan sendiri di rumah masing-masing dengan bantuan pihak keluarga sendiri. Setiap harinya pembuat emping tersebut dapat membuat emping hingga 10 kg melinjo.
Proses pembuatan emping dari melinjo tidaklah mudah, memerlukan tenaga yang lebih. Alat-alat yang digunakan untuk membuatnya pun hanya ada di pasar yang merupakan kawasan pusat pengrajin emping saja. Adapun proses pembuatan emping melinjo, yaitu:
1.) Melinjo dikupas lalu disimpan hingga kering,
2.) Melinjo yang sudah kering lalu disangrai hingga matang dengan ciri bila dikupas kulit bijinya, isi bjinya tampak lebih bening,
3.) Mlinjo yang sudah disangrai dikupas kulitnya kembali dengan dipukul batu,
4.) Setelah dikupas, 2 - 3 butir melinjo dipukul-pukul hingga pipih dengan palu emping yang beratnya 2 kg di atas batu yang dan diberi alas plastik khusus untuk membuat emping,
5.) Setelah plastik tersebut penuh dengan emping, kemudian emping-emping tersebut dijemur di bawah sinar matahari langsung hingga emping-emping tersebut kering,
6.) Emping-emping tersebut dikemas dalam plastik atau kranjang.
Usaha pembuatan emping ini sangat berpotensi, namun masih terbentur dengan pemasaran dan kepegawaian. Hanya ibu Buriah dan bu Sariatun yang bisa membuat emping sehingga sangat sulit untuk mendapat pegawai. Hal ini membuat produksi emping tersebut menjadi terbatas.
Terima pesanan (order) Bu Riah telpon: 0812135239974
2. Pengrajin Patung dari Batu
Desa Surokonto Kulon memiliki sungai sebagai sumber air. Akan tetapi sungai tidak hanya dapat diambil airnya, oleh tangan yang kreatif dan trampil sungai juga diambil batunya untuk dijadikan sebuah karya yang mempunyai nilai lebih berupa patung.
Seorang warga di dukuh Jampangan desa Surokonto Kulon bernama Darsono memiliki imajinasi yang sangat tinggi, kreatif dan terampil dalam membuat patung. Banyak karya berupa patung yang terbuat dari batu yang telah ia ciptakan. Mulai dari asbak, ukiran kaligrafi, patung realisme, hingga patung imajinatif tercipta dari tangannya.
Bermodalkan tatah, palu, kuas dan peralatan sederhana lainya dia dapat menciptakan berbagai macam bentuk yang ada dalam imajinasinya. Bahan utama patungnya adalah batu-batu yang ada di tepi-tepi sungai yang ada di Desa Surokonto Kulon dan juga ada yang dari tanah liat. Pengrajin patung ini juga tak segan untuk mencari batu-batu yang memiliki kualitas yang lebih baik hingga keluar kota.
Telah banyak karya patung yang ia ciptakan. Akan tetapi, usaha yang berpotensi sangat besar ini harus terhambat oleh pemasarannya. Sulit baginya untuk menjangkau konsumen peminat hasil karyanya dengan letak rumah sekaligus tempat kerjanya yang berada di desa yang cukup sulit dijangkau ini.
Terima pesanan (order) Pak Darsono telpon: 08122513455
3. Keterampilan membuat tas dengan sulaman
Pemuda merupakan sumber daya manusia yang paling berpotensi. Oleh karena itu perlu adanya suatu pelatihan untuk memunculkan dan mengembangkan potensi pemuda-pemudi tersebut. Remaja putri desa Surokonto Kulon telah mendapatkan pelatihan pembuatan tas dengan berbagai macam sulaman, mulai dari sulaman benang, payet hingga sulam pita oleh Tim KKN UNNES`10 hingga dapat menciptakan sebuah karya berupa tas yang sangat cantik dengan hiasan berupa sulaman.
Meski hanya mendapatkan pelatihan dalam waktu singkat, namun remaja putri ini telah terampil membuat berbagai macam sulaman, mulai dari sulaman benang, payet, hingga sulaman pita. Keterampilan ini dimanfaatkan oleh remaja putri desa Surokonto Kulon untuk membuat sebuah usaha untuk dapat meningkatkan perekonomian. Jadi, jangan remehkan usaha yang baru dirintis oleh para remaja putri ini.
4. Keterampilan menghias jilbab dengan sulaman
Di desa Surokonto Kulon, kegiatan kumpul warganya berupa pengajian sekaligus PKK. Tim KKN UNNES mengisi kegiatan PKK dan pengajian tersebut dengan keterampilan menghias jilbab polos yang biasa digunakan ibu-ibu tersebut dengan sulaman benang, payet, atau pita.
Selain untuk mengisi kegiatan PKK dan pengajian tersebut, hal ini dapat menambah potensi ibu-ibu desa untuk membuat usaha menghias jilbab untuk menambah nilai dari jilbab tersebut sehingga dapat dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Dengan begitu, secara tidak langsung meningkatkan perekonomian desa pada umumnya dan perekonomian keluarga pada khususnya.
Berawal dari hanya sekedar untuk mengisi waktu luang dengan menghias jilbab yang polos, ibu-ibu tersebut dapat membeli jilbab polos yang kemudian dihias sesuai selera atau bahkan dapat dijual kembali daqn mendapatkan keuntungan dari jilbab yang telah dihias tersebut.
POTENSI DESA SUROKONTO KULON
KEC. PAGERUYUNG KAB. KENDAL
Desa Surokonto Kulon merupakan salah satu desa di kecamatan Pageruyung yang kaya akan sumber daya alam. Sebagian besar wilayah desa merupakan lahan perkebunan, ladang, dan sawah. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani atau buruh tani. Hasil bumi yang cukup melimpah di desa ini adalah padi atau beras.
Meskipun demikian, hal tersebut tidak menutup potensi desa hanya tergantung pada sumber daya alamnya saja. Masih banyak usaha-usaha kecil yang di miliki oleh warga desa yang memiliki potensi yang sangat besar namun terhambat dalam hal pemasaran. Ada pun usaha kecil berpotesi yang ada di desa Surokonto Kulon antara lain:
1. Pembuatan Emping
Emping merupakan salah satu makanan yang dihasilkan dari tumbuhan melinjo. Cemilan ini sering kali kita jumpai di berbagai acara, dimana-mana dan diberbagai kesempatan. Bentuknya yang tipis dan renyah membuat cemilan ini digemari oleh berbagai kalangan.
Desa Surokonto Kulon, dukuh Krajan terdapat dua orang warga pembuat emping mlinjo yaitu ibu Buri’ah dan ibu Sariatun, yang menjalankan usahanya masing-masing. Usaha pembuatan emping yang mereka jalankan merupakan usaha kecil yang belum memiliki pegawai maupun tempat usaha sendiri. Usaha tersebut mereka jalankan sendiri di rumah masing-masing dengan bantuan pihak keluarga sendiri. Setiap harinya pembuat emping tersebut dapat membuat emping hingga 10 kg melinjo.
Proses pembuatan emping dari melinjo tidaklah mudah, memerlukan tenaga yang lebih. Alat-alat yang digunakan untuk membuatnya pun hanya ada di pasar yang merupakan kawasan pusat pengrajin emping saja. Adapun proses pembuatan emping melinjo, yaitu:
1.) Melinjo dikupas lalu disimpan hingga kering,
2.) Melinjo yang sudah kering lalu disangrai hingga matang dengan ciri bila dikupas kulit bijinya, isi bjinya tampak lebih bening,
3.) Mlinjo yang sudah disangrai dikupas kulitnya kembali dengan dipukul batu,
4.) Setelah dikupas, 2 - 3 butir melinjo dipukul-pukul hingga pipih dengan palu emping yang beratnya 2 kg di atas batu yang dan diberi alas plastik khusus untuk membuat emping,
5.) Setelah plastik tersebut penuh dengan emping, kemudian emping-emping tersebut dijemur di bawah sinar matahari langsung hingga emping-emping tersebut kering,
6.) Emping-emping tersebut dikemas dalam plastik atau kranjang.
Usaha pembuatan emping ini sangat berpotensi, namun masih terbentur dengan pemasaran dan kepegawaian. Hanya ibu Buriah dan bu Sariatun yang bisa membuat emping sehingga sangat sulit untuk mendapat pegawai. Hal ini membuat produksi emping tersebut menjadi terbatas.
Terima pesanan (order) Bu Riah telpon: 0812135239974
2. Pengrajin Patung dari Batu
Desa Surokonto Kulon memiliki sungai sebagai sumber air. Akan tetapi sungai tidak hanya dapat diambil airnya, oleh tangan yang kreatif dan trampil sungai juga diambil batunya untuk dijadikan sebuah karya yang mempunyai nilai lebih berupa patung.
Seorang warga di dukuh Jampangan desa Surokonto Kulon bernama Darsono memiliki imajinasi yang sangat tinggi, kreatif dan terampil dalam membuat patung. Banyak karya berupa patung yang terbuat dari batu yang telah ia ciptakan. Mulai dari asbak, ukiran kaligrafi, patung realisme, hingga patung imajinatif tercipta dari tangannya.
Bermodalkan tatah, palu, kuas dan peralatan sederhana lainya dia dapat menciptakan berbagai macam bentuk yang ada dalam imajinasinya. Bahan utama patungnya adalah batu-batu yang ada di tepi-tepi sungai yang ada di Desa Surokonto Kulon dan juga ada yang dari tanah liat. Pengrajin patung ini juga tak segan untuk mencari batu-batu yang memiliki kualitas yang lebih baik hingga keluar kota.
Telah banyak karya patung yang ia ciptakan. Akan tetapi, usaha yang berpotensi sangat besar ini harus terhambat oleh pemasarannya. Sulit baginya untuk menjangkau konsumen peminat hasil karyanya dengan letak rumah sekaligus tempat kerjanya yang berada di desa yang cukup sulit dijangkau ini.
Terima pesanan (order) Pak Darsono telpon: 08122513455
3. Keterampilan membuat tas dengan sulaman
Pemuda merupakan sumber daya manusia yang paling berpotensi. Oleh karena itu perlu adanya suatu pelatihan untuk memunculkan dan mengembangkan potensi pemuda-pemudi tersebut. Remaja putri desa Surokonto Kulon telah mendapatkan pelatihan pembuatan tas dengan berbagai macam sulaman, mulai dari sulaman benang, payet hingga sulam pita oleh Tim KKN UNNES`10 hingga dapat menciptakan sebuah karya berupa tas yang sangat cantik dengan hiasan berupa sulaman.
Meski hanya mendapatkan pelatihan dalam waktu singkat, namun remaja putri ini telah terampil membuat berbagai macam sulaman, mulai dari sulaman benang, payet, hingga sulaman pita. Keterampilan ini dimanfaatkan oleh remaja putri desa Surokonto Kulon untuk membuat sebuah usaha untuk dapat meningkatkan perekonomian. Jadi, jangan remehkan usaha yang baru dirintis oleh para remaja putri ini.
4. Keterampilan menghias jilbab dengan sulaman
Di desa Surokonto Kulon, kegiatan kumpul warganya berupa pengajian sekaligus PKK. Tim KKN UNNES mengisi kegiatan PKK dan pengajian tersebut dengan keterampilan menghias jilbab polos yang biasa digunakan ibu-ibu tersebut dengan sulaman benang, payet, atau pita.
Selain untuk mengisi kegiatan PKK dan pengajian tersebut, hal ini dapat menambah potensi ibu-ibu desa untuk membuat usaha menghias jilbab untuk menambah nilai dari jilbab tersebut sehingga dapat dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi. Dengan begitu, secara tidak langsung meningkatkan perekonomian desa pada umumnya dan perekonomian keluarga pada khususnya.
Berawal dari hanya sekedar untuk mengisi waktu luang dengan menghias jilbab yang polos, ibu-ibu tersebut dapat membeli jilbab polos yang kemudian dihias sesuai selera atau bahkan dapat dijual kembali daqn mendapatkan keuntungan dari jilbab yang telah dihias tersebut.
BABAD PANJALU
BABAD PANJALU
Babad merupakan salah satu karya sastra jawa baru yang termasuk kedalam sastra sejarah bukan sejarah sastra karena sebagai suatu karya sastra yang data mengungkapkan cerita tentang sejarah- sejarah yang terjadi pada masa lampau misal: tentang perjalanan suatu tokoh dari mulai awal sampai pada masa kejayaan seorang raja, sil-silah raja- raja, membuka wilayah yang merupakan tempat berdirinya suatu kerajaan separti majapahit, pajang, mataram dan lain- lain.
Pada analisis karya sastra babad ini saya mencoba untuk membedah salah satu dari sekian banyak babad yang ada di tanah Jawa yaitu di tanah Sunda. Dalam abad ke-14 sebutan SUNDA itu sudah meliputi seluruh Jawa Barat, baik dalam pengertian wilayah maupun dalam pengertian etnik. Menurut Pustaka Paratwan i Bhumi Jawadwipa, Parwa I sarga 1, nama Sunda mulai digunakan oleh Purnawarman untuk Ibukota Tarumanagara yang baru didirikannya, Sundapura. meskipun identik tanah jawa itu hanyalah dikenal sebagai daerah di Jawa Tengah saja tetapi saya kurang setuju karena tanah sunda atau sekarang dikenal sebagai Jawa Barat daerah itu juga merupakan salah satu bagian dari pulau jawa yang tidak terpisahkan dari daerah jawa tengah hanya berdbatasan dengan batas provinsi darat bukan dengan laut yang bahasanya terkenal dengan bahasa sunda bahasa yang khas dari provinsi Jawa Barat. Dengan Babad yang berjudul “Babad Panjalu”
A. Unsur Legitimasi / Pengukuhan / Pengesahan
Babad Panjalu ini merupakan salah satu koleksi naskah kuno di Perpustakaan Museum Pusat Jakarta dalam peti nomor 121 yang merupakan koleksi CM. Pleyte wah! Kok menjadi koleksi seseorang yang namanya orang asing ya! Bukan nama dari bangsa kita sendiri orang Indonesia, hal itu perlu diluruskan dan disadari oleh kita sebagai generasi penerus bangsa. Oleh Lenbaga Kebudayan Universitas Padjajaran bandung ketika salah seorang mahasiswa dari jurusan sejarah fakultas sastra secara tidak sengaja membaca dari sebagian teks dari babad Panjalu pada akhir bulan April 1976 dan atas saran dari Prof. Ir. Anwas Adiwalya agar Babad Panjalu itu dibuat suatu dokumentasi dalam bentuk stensilan dalam ejaan baru dari Foto copyan naskah yang dikirimkan oleh Ibu Dra. Jumsari yang bertanggung jawab sebagai kepala bagian naskah perpustakaan pusat Jakarta yang sebelumnya Babad Panjalu itu disalin dalam bentuk stensilan oleh salah seorang lurah setempat pada hari senin bulan Desember tahun 1905 dan kemudian diterbitkan atas kerjasama antara Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan PN Balai Pustaka Jakarta November 1982 serta Lembaga Universitas Padjajaran.
B. Tokoh- Tokoh dan Perannya dalam Babad Panjalu
Banyak terdapat tokoh- tokoh didalam babad ini diantaranya:
1) Prabu Boros Ngora
Merupakan seorang bupati di daerah panjaluyang sangatlah arif dan bijaksana dan juga baik sayang dengan semua rakyatnya.pemerintahan kemudian diwakili oleh pamannya Mangkubumi Suradipati atau Prabu Bunisora (ada juga yang menyebut Prabu Kuda Lalean, sedangkan dalam Babad Panjalu disebut Prabu Borosngora. Selain itu ia pun dijuluki Batara Guru di Jampang karena ia menjadi pertapa dan resi yang ulung).
2) Raden Aria Kuning
Merupakan anak pertama (sulung) dari prabu Boros Ngora dan melaksanakan pemeritahan di Panjalu setelah ayahnya.
3) Raden Aria Kencana
Merupakan adik dari Aria Kuning anak kedua dari Prabu Boros Ngora dan memeritah sebagai bupati di Panjalu setelah kakaknya.
4) Raden Patih , Mantri dan para punggawa
Merupakan suatu orang- orang yang menduduki pemerintahan di panjalu sebagai para pembantu sang prabu bupati yang sangat setia dan patuh akan semua peritahnya.
5) Raden Bumi Sakti (utusan Raden Aria Kuning)
Yang bertugas sebagai utusan yang mengantarkan undangan dari prabu Aria Kuning kepada Ayahandanya di daerah jambang
6) Raden Patih
Meruakan seorang patih dari Aria Kuning yang tidak segera melaporkan pertikaian antara Aria kuning dengan saudaranya sendiri Aria kencana kepada ayahandanya Prabu Boros Ngora.
7) Raden Kumpuh Jaya
Meruakan utusan Sang Prabu Boros Ngora yang merupakan paman dari kedua anaknya itu untuk melerai pertikaan anatar kedua sepupunya.dan akhirnya ia berhasil dan atas keberhasilannya itu dia diberi gelar sang Prabu sebagai Guru Haji dan dijadikan sebagai patih di Panjalu bersama keponakannya Raden Aria Kencana
8) Raden Aria Kendali
Merupakan bupati penerus di Panjalu setelah pemerintahan Raden Aria Kencana yang telah mangkat meninggalkan dunia.
9) Bambang Sayogya / Raden Martabadadahin
Merupakan putra dari Aria Kandali yang penerus bupati panjalu setelah ayahnya itu.
10) Raden Murta Baya
Merupakan putra dari Raden Martabadadahin yang penerus bupati panjalu setelah ayahnya itu.
11) Raden Aria Niti Baya
Merupakan putra dari Raden Murta Baya yang penerus bupati panjalu setelah ayahnya itu.
13) Rakana Dalem Sumalah
Merupakan putra dari Raden Aria Niti Baya yang penerus bupati panjalu setelah ayahnya itu.
14) Raden Arya Sancana
Merupakan putra pertama dari Raden Wira Baya yang penerus bupati panjalu setelah ayahnya itu.
15) Raden Cakranegara
Merupakan putra dari Raden Wira Dipa saudara Raden Wira Baya yang penerus bupati panjalu setelah Raden Arya Sancana
C. Cerita Babad Panjalu
Pada babad panjalu ini dapat saya katakana sebagai babad yang baik dan esensial karena didalam babad ini terdiri dari tembang- tembang mocopat yang berupa pupuh syair nyanyian yang terdiri dari enambelas pupuh yang menceritakan tentang sejarah panjalu antara lain:
1. Pupuh Asmaradana
Tembang inimempunyai watak yang prihatin dan terdiri dari 43 bait di setiap bait terdiri atas 7 guru gatra (baris), guru wilangan merupakan huruf vokal terakhir dari tiap baris pada tiap bait 8,8,8,8,7,8,8 dan guru lagu merupakan ucapan tiap kata di setiap satu baris yaitu 1 sampai 7 i,a,o,a,a,u,a. Pupuh ini merupakan suatu pupuh pertama atau puuh pembuka di bait pertama samai bait ketigabelas dari babad panjalu ini dan dibait selanjutnya samai bait terakhir diceritakan yang intinya: ada seorang bupati yaitu prabu Boros Ngora yang memerintah di Panjalu yang memiliki dua orang putra yang sangat tampan, gagah dan perkasa yang bernama Raden Aria Kuning dan raden Aria Kencana yang mendapatkan pendidikan yang baik oleh ayahandanya sehingga keduanya saling menyayangi dan mengasihi serta rukun dan di empat bait terakhir Sang Prabu menyerahkan kekuasaannya kepada anaknya yang bernama Raden Aria Kuning yang terjadi pada hari senin pagi para abdi ponggawa kerajaan semua berkumpul dan semua pusaka dikeluarkan semua pada pukul tujuh.
2. Pupuh Sinom
Tembang ini mempunyai watak grapyak, pantes sebanyak 35 bait dan ditiap tediri dari 9 guru garta (baris), guru wilangan dan guru lagu: 8a,8i,8a,8i,7i,8u,7a,8i dan 12a. pada pupuh ini menceritakan tentang proses pengangkatan raden Aria Kuning menjadi prbu di Panjalu yang dimulai dengan upacara marapit yang dilaksanakan stu hari setelah rencana di pupuh pertama tadi kemudian dilanjutkan upacara ngabaris semua pusaka diserahkan kepada prabu yang baru oleh ayahnya Sang Prabu Boros Ngora kepada anaknya yang pertama Raden Aria Kuning yang berupa pedang, encit, lonceng dan disuruh untuk menjaganya dan merawat pusaka- pusaka itu denagn sebaik- baiknya dan memerintah panjalu denagn bijaksana. Pada Pupuh ini Prabu Boros Ngora merencanakan untuk pergi pindah ke Jampang bersama raden Patih dan adiknya Aria kencana sampai di bait terakhir ternyata salam perpisahan dengan kakaknya Aria Kuning yang sangat dicintainya
3. Pupuh Kinanti
Tembang ini mempunyai watak yang senag / asih yang terdiri diri dari 46 bait tiap bait tediri tedapat 6 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagu: 8u,8i,8a,8i,8a,8i. Dalam pupuh ini menceritakan tentang situ Lengkong di Panjalu yang sanagt banyak ikan lele, gurame,tawes dan Raden Aria kuning menyuruh Ki buni Sakti untuk mengantarkan undangan kepada ayahnya ke Jambang untuk diajak memancing disana tetapi ayahnya tidak bisa karena tidak enak badan dan mengutus Aria Kencana untuk mewakilinya bersama kojal dan kodal sang senopati dan rombongannya untuk menghadiri undangan kakanya di Panjalu.
4. Pupuh Pangkur
Tembang ini mempunyai watak seneng yang terdiri dari 22 bait tiap bait terdapat 7 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagu: 8a,11i,8u,7a,12u,8a dan 8i dalam pupuh ini menceritakan tentang suatu perjalanan dari Raden Aria Kuning sesampainya di hilir bersama kedua sopatinya kojal dan kodal denagn perasan yang senag karena sudang lama dan juga rindu dengan kakak yang disayanginya ingin cepat- cepat segera bertemu dan sesampianya dihilir para rombongan dari Raden Aria Kencana tetapi rombongannya itu tidak langsung masuk ke kerajaan panjalu karena sadar harga dirinya sebagai undangan yang harus di hormati.menunggu untuk dijemput oleh kakaknya tercinta.
5. Pupuh Durma
Tembang ini mempunyai watak galak yang terdiri dari 65 bait termasuk bait paling banyak baitnya didalam babad Panjalu ini tiap bait terdiri dari 7 guru gatra (baris) dan tiap baris terdapat guru wilangan dan guru lagu :12a,7i,6a,7a,8i,5a,7i karena yang ditunggu dan dinanti tidak kunjung datang maka Raden patih Buni Sakti disuruh melaporkan kepada kakanya Prbu Aria Kuning bahwa dia sudah merasa dihina tidak disambut dengan baik tetapi malah bersenang- senga sendiri dan menantangnya untuk perang tanding yang sebelumnya diusulkan oleh kojal dan kodal untuk membedah tambak urangnya tetapi hal itu dicegah oleh Aria Kuning dengan mengubah untuk membut kerusakan di neger panjalu. Dan akhirnya yang ditunggu dan dinanti datang, perang diawali dengan kojal dan kodal yang maju melawan Raden Aria Kuning kemudian dilanjutkan dengan raden Aria Kencana antar kedua saudara namun tih Buni Sakti tidak segera melaporkan hal itu kepada Sang prabu Boros Ngora .
6. Pupuh Dandanggula
Tembang ini mempunyai watak yang luwes / resep yang terdiri dari 15 bait dan tiap bait terdiri dari 10 guru gatra (baris) ,guru wilangan dan guru lagu : 10i,10a,8e/o,7u,9i,7a,6u,8a12i,dan 7a menceritakan tentang Sang Prabu Boros Ngora yang mengutus Raden Kampuh Jaya untuk melerai perang atara kedua anaknya di Panjalu setelah mendengarkan cerita dari patih Buni Sakti yang bersamaan pergi ke Panjalu dan sesampainya disana ternyata ketika perang kedua saudara yang sedang bersiap untuk saling membunuh dengan mengeluarkan keris namun segera dan secara tiba- tiba berada ditengah- tengah keduanya dan keduanya terkejut dan segera membuang senjatanya tunduk dan rutut karena dia merupakan pamannya sendiri dari keda orang raden itu.
7. Pupuh Mijil
Tembang iniu mempunyai watak yang wedharing rasa ungkapan jiwa yang terdiri dari atas 23 bait dan tiap bait terdiri dari 6 guru gatra (baris) , guru wilangan dan guru lagu: 10i,6o,10e,10i,6i,dan 6u ceritanya setelah itu kedua saudara kakak beradik itu damai dan atas saran dari pamannya Aria Kuning bermaksud menyerahkan Panjalu dan Situ Lengkong kepada adiknya Raden Aria kencana untuk memerintahinya atas pengembanan tugas dari Rama Ayahandanya dan berpesan untuk merawat pusaka kerajaan dengan sebaik- baiknya dan semua para menteri dan abdi kerajaan semuanya tunduk kepada Aria Kencana bupati panjalu yang baru itu.
8. Pupuh Megatru
Tembang ini mempunyai watak sedih / kingkin yang terdiri dari 12 bait di tiap bait terdaat 5 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagu: 12u,8i,8u,8i dan 8o suatu cerita tentang perpisahan antara kakak beradik setelah berdamai karena sang kakak Raden Aria Kuning haruslah menghadap kepada ayahandanya di Jampang dan sang adik telah menjadi prabu di Panjalu dan dia berdoa semoga selamat dalam perjalanan kesana yang didampingi oleh pamannya Raden Kumpuh Jaya
9. Pupuh Sinom
Tembang ini mempunyai watak yang grapyak pantes yang terdiri dari 25 bait dan di tiap bait terdapat 9 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagu : 8a,8i,8a,8i,7i,8u,7a, 8i, dan 12a menceritakan tentang pelepasan kepergian dari Sang Kakak dan pamannya Aria Kencana dengan mengucapkan basmallah tetapi ditengah perjalanan Aria kuning merasa bersalah kepada ayahandanya maka dia memutuskan untuk pergi ke Sukaparna untuk menenangkan dirinya dan hal itu ternyata tidak dapat dicegah oleh pamannya dan sesampainya di jampang hal tentang kepergian raden Aria Kuning diceritakan kepada sang Prabu Boros Ngora tetapi atas jasanya dia diberi gelar Guru Haji masalah tentang Aria Kuning dipasrahkan kepada Yang Maha kuasa dan oleh Sang Prabu Raden Guru Haji disuruh untuk pergi ke Panjalu untuk mendampingi anaknya Raden Aria Kencana sebagai Prabu disana.
10. Pupuh Dandanggula
Tembang ini mempunyai watak yang luwes / resep dan ternyata tembang ini merupakan tembang yang kedua tadi di pupih ke-6 ada tembang yang sama temyata tembang ini mempunyai bait sebanyak 18 bait tiap bait terdiri dari 10 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagunya : 10i,10a,8e/o,7u,9i,7a,6u,8a,12i dan 7a. Sang prabu Boros Ngora melepas kepergian Raden Guru Haji dan para keluarganya ke Panjalu seampainya disana ternyata Prabu Aria Kencana menyambut kedatangan pamannya dan rombongannya dengan penuh kehormatan dan penyambutan yang sangat baik sekali dan pamannya mengutarakan maksud kedatangan ke Panjalu Karena disuruh oleh ayahanda sang prabu yang telah mendapatkan gelar Patih Guru Haji, ternyata Prabu Aria Kencana mengucapkan selamat dan juga mengangkat sang pamannya sebagai patih di Panjalu.
11. Pupuh Asmaradana
Tembang ini mempunyai watak yang prihatin ternyata tembang ini juga sama namanya telah ada diawal pupuh tadi yang namanya sama yang twerdiri dari 20 bait dan ditiap bait terdiri dari 7 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagunya: 8i,8a,8o,8a,7a,8u,dan 8a. Ketika Panjalu setelah diperintah oleh Prabu Aria Kencana dan patihnya Sang Guru Haji keadaan panjalu sangatlah aman, temtram damai dan sejahtera tetapi karena itulah para anak- anak prabu menjadi sangat manja semua keinginanya harus dipenuhi tidak merasakan susah payah, dan perasaan Prabu menjadi sedih dan memintakan pertimbangan kepada Sang Patih kemudian menyarankan dengan prabu memerintah didaerah Celakung.
12. Pupuh Kinanthi
Tembang ini mempunyai watak seneng / asih dan tembang ini ternyata mempunyai bait yang cukup banyak dengan 51 bait dan di tiap bait terdiri dari 6 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagunya:8u,8i,8a,8i,8a dan 8i Sepeninggalnya Sri Bupati di Panjalu dengan melaksanakan upacara ngiring masjid dan sang Prabu mempunyai dua orang putra yang bernama raden Dulang Kencana dan Raden Kadaliru Kocap tetapi yang selalu diceritakan oleh Sang Prabu semasa hidupnya sampai akan mangakat ialah putranya yang bernama Raden Aria Kandali maka Sang Guru Haji memutuskan dialah sebagai pengganti dari Sang Prabu dan para sesepuh kerajaan menyetujuinya Sang ratu juga merasa iklas dan rela akan hal itu dan setelah itu pemerintahan di panjalu dipegang oleh anaknya Raden Aria Kandali yang bernama bongkang Sayogya juga disebut sebagai raden Martabadahin.
13. Pupuh Pocung
Tembang ini mempunyai watak kendho dan mempunyai rekor / peringkat ketiga dalam kategori bait terbanyak di dalam babad Panjalu ini, yang mempunyai 57 bait ditiap baitnya terdapat guru gatra sebanyak 4 baris, guru wilangan dan guru lagunya: 12u,7a,8e dan 12a yang mencertakan tentang nama- nama pewaris pemeritahan sebagai bupati di Panjalu yaitu setelah Raden Marta badaduhin yang digantikan putranya yang bernama Raden Murta Baya kemudian dilanjutkan oleh Putranya bernama raden Ariya Niti Baya dilanjutkan oleh utranya bernama Raden Dalem Sumalah kemudian dilanjutkan oleh putra sulungnya yang bernama raden Arya Sacanata Saderekna dan kemudian dilanjutkan oleh Raden Wira Dipa yang merupakan putra dari raden Wira Baya paman dari raden Arya Sancanata Lalu dilanjutkan oleh raden Cakranegara yang merupakan putra dari Raden Wira Dipa.
14. Pupuh Magatru
Tembang ini mempunyai watak yang sedih / kingkin dan merupakan tembang yang kedua setelah tadi sama dengan nama tembang pada pupuh yang kedelapan, pupuh ini terdiri dari 61 bait dan mendapatkan peringkat kedua sebagai pupuh yang terbanyak jumlah baitnya dalam babad ini. Tiap bait terdiri dari 5 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagu: 12u,8i,8u,8i,dan 8o pada awal pupuh menceritakan tentang makam Tumenggung Wira Praja yaitu saudara dari Tumenggung Wira Dipa di Waru Doyong. Pada masa pemerintahan Raden Cakranagara setelah mundur lengser atas permintaan Sultan Cirebon dan digantikan oleh Raden Tumenggung dan pada masa pemeritahannya ternyata dia melngsungkan pernikahan dengan keluaraga dari Sultan Cirebon yang dilaksanakan di panjalu yang disaksikan Raden Barsalam dan dari pernikahan ini di lahirkan putra yang bernama Raden Cakranagara Anom. Raden Tumenggung menjadi bupati di Panjalu selama 30 tahun, dan dia berhenti pada tahun 1811tedapat pada Serat Pantos semasa hidupnya terdapat bangunan yang terkenal dengan nama Citandury.
15. Pupuh Mijil
Pupuh ini mempunyai watak.wedharing rasa dan ini merupakn pupuh kedua yang terakhir yang namanya sama seperti tadi pada pupuh yang ketujuh dengan 28 bait sedangkan dipupuh ini hanya terdapat 22 bait saja sedikit mengurangilah untuk pupuh yang terakhir ini di setiap bait terdiri dari 6 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagunya: 10i,6o,10o/e,10i,6i dan 6u da pupuh ini dicerutakan tentang masa pemerintahan Raden Cakra Nagara Anom sampai dia mangkat Kepada Yang Maha Kuasa yang dimakamkan di Situ Lengkong sebelum mengkat dia menyuruh abdinya untuk menulis tentang Badad Panjalu ini sebagai pengetahuan tentang keturun kakek buyut sebagai bupati yang memerintah di Panjalu serta memberikan nasehat- nasehat kepada para anak dan cucu- cucunya.
16. Tembang Sinom
Ini merupakan pupuh yang beda dengan yang lain karena namanya bukan diawali dengan pupuh namun tembang dengan hanya 6 bait tembang di tembang yang terakhir ini dan ternyata nama tembangnya sama pada pupuh nomor dua dan nomor sembilan dengan nama Sinom, di tembang yang terakhir ini mendapatkan peringkat pertama sebagai tembang yang paling sedikit di dalam Babad Panjalu ini dengan tiap bait terdiri dari 6 guru gatra (baris), guru wilangan dan Guru lagunya: 8a,8i,8a,8i,7i,8u,7a,8i dan 12apada tembang ini menceritakan tentang penulisan kembali Stensilan yang disuruh paduka bendara dengan bentuk babad panjalu yang berupa cerita oleh aki / seorang lurah desa marenah yang telah menyalinnya kembali dan meminta maaf jika terjadi kesalahan dalam menulis
D. Ciri- ciri Babad Panjalu
1. Dilihat dari namanya “Babad Panjalu” menimbulkan kesan yang wah kata jalu itu di akhir kata jalu merupakan kata yang menarik yang artinya senjata dari ayam tetapi setelah membaca ternyata kata Panjalu itu merupakan nama sebuah kecamatan di Jawa Barat.
2. Babad ini berupa tembang macapat tetapi merupakan suatu cerita yang mengisahkan tentang para bupati di Panjalu
3. Meskipun tembangnya mocopat namun ada struktur yang ada tidak sama dengan yang biasanya ada pada tembang mocopat missal pada guru lagu terdapat vocal e/o yang terdapat dalam pupuh Dandanggula dan upuh Mijil.
4. Terdapat peringkat tembang yang sudah ditur sedemikian rupa sehingga menarik untuk kita pelajari, dengan efisiensi tembangnya yang cukup tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit ideal-lah hanya 9 macam tembang / pupuh yang jumlah sebenarnya 16 tembang karena ada tembang yang sama seperti pupuh Asmaradana, Kinanthi, Mijil, Megatru, dan dandanggula masing- masing 2 buah sedangka pupuh Sinom 3 buah dan yang tiga yaitu Pupuh Pangkur, Durma dan Pocung masing- masing 1 buah.
5. Dalam Babad Panjalu ini terdapat kata- kata yang unik dan khas yaitu campuran kata dengan Bahasa Jawa, Bahasa Sunda Bahasa Sunda digunakan oleh lebih kurang 27 juta orang dan merupakan bahasa kedua paling banyak digunakan di Indonesia selepas Bahasa Jawa. Bahasa ini ditutur oleh mereka di bahagian selatan Provinsi Banten dan di kebanyakkan tempat di Jawa Barat.Ada terdapat beberapa dialek dalam bahasa Sunda, dari dialek Sunda-Banten ke dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mencampurkan banyak elemen dari bahasa Jawa.Beberapa dialek yang jelas kedengaran adalah:Banten, Bogor, Priangan, dan Cirebon.Disebabkan pengaruh budaya Jawa semasa pemerintahan Kesultanan Mataram, bahasa Sunda, terutama sekali di kawasan Parahyangan, memiliki beberapa lapisan bermula dengan bahasa paling rasmi, atau versi "halus", hingga ke cara penuturun harian yang dipanggil versi "loma" atau "lancaran".Namun di kawasan-kawasan pergunungan dan di Banten, versi "loma" paling banyak digunakan tetapi cara pertuturun "loma" ini dianggap kasar oleh mereka yang berasal dari Bandung.dan juga terdapat kata- kata berbahasa Indonesia.
6. Nama dan tempat yang disebut dalam babad panjalu juga terdapat dalam naskah “cerita parahyangan” deangan tokoh uatama Wastukancasedangkan yang lain merupakan tambahan dan bumbu- bumbu pada awal abad ke-20 Prabu Raja Wastu atau Niskala Wastu Kancana adalah putera Prabu Maharaja Lingga Buana yang gugur di medan Bubat perang bubat Keterangan tetang bubat yang dimuat harian Suara Merdeka adalah sebagai: "Perang antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda itu terjadi di desa Bubat. Perang ini dipicu oleh ambisi Maha Patih Gajah Mada yang ingin menguasai Kerajaan Sunda. Pada saat itu sebenarnya antara Kerajaan Sunda dan Majapahit sedang dibangun ikatan persaudaraan, yaitu dengan menjodohkan Dyah Pitaloka dengan Maharaja Hayamwuruk. Nah Rombongan Kerajaan Sunda ini di gempur oleh pasukan Mahapatih Gajah Mada yang menyebabkan semua pasukan Kerajaan Sunda yang ikut rombongan punah. Akibat perang Bubat inipula, maka hubungan antara Mahapatih Gajah Mada dan Maharaja Hayamwuruk menjadi renggangdalam tahun 1357. Wastukancana / Rd. Pitara Wangisuta / SRI PADUKA MAHARAJA PRABU GURU DEWATA PURANA RATU HAJI DI PAKUAN PAJAJARAN SANG RATU KARANTEN ( KARA ANTEN ) RAKEYAN LAYARAN WANGI /SUNAN RUMENGGONG (RAMA HYANG AGUNG ) adik dari Dyah Pitaloka Citraresmi anak dari Rd. Kalagemet /Jayanagara II / Raja Sundayana di Galuh /Ratu Galuh di Panjalu / Maharaja Prabu Wangi dan merangkap Wali Nagari Hujung Galuh ( Majapahit-Pajajaran Wetan / Jawa Pawatan / Galuh - menjadi wali sang kakak Linggabuana/Jayanagara I/Maharaja Prabu Diwastu ayah dari Hayam Wuruk /Hyang Warok /Rd. Inu Kertapati /Susuk Tunggal /Prabumulih /Prabu Seda Keling /Sang Haliwungan /Pangeran Boros Ngora/Ra- Hyang Kancana )gugur pada "PERANG BUBAT" dalam pertempuran yang tidak "FAIR" atas "REKAYASA" Gajah Mada / Guan Eng Cu dan Nangganan /Ki Ageng Muntalarasa /Syekh BEN TONG!!!!,dengan cara dibokong dan di keroyok !!! Ketika terjadi Pasunda Bubat, usia Wastu Kancana baru 9 tahun dan ia adalah satu-satunya ahli waris kerajaan yang hidup karena ketiga kakaknya meninggal. Pemerintahan kemudian diwakili oleh pamannya Mangkubumi Suradipati atau Prabu Bunisora (ada juga yang menyebut Prabu Kuda Lalean, sedangkan dalam Babad Panjalu disebut Prabu Borosngora. Selain itu ia pun dijuluki Batara Guru di Jampang karena ia menjadi pertapa dan resi yang ulung). Mangkubumi Suradipati dimakamkan di Geger Omas.Setelah pemerintahan di jalankan pamannya yang sekaligus juga mertuanya, Wastu Kancana dinobatkan menjadi raja pada tahun 1371 pada usia 23 tahun. Wastu Kancana wafat tahun 1475, kerajaan dipecah dua diantara Susuktunggal dan Dewa Niskala
E. Babad Panjalu dalam segi bahasa
Babad Panjalu ini merupakan bagian dari naskah Perpustakaan Museum Pusat Jakarta yang dikumpulkan oleh C.M. Pleyte, oleh lurah setemuat dibuat turunannya denga masih menggunakan Bahasa Kawi, Jawa Kuno, Sunda Kuno dan selesai pada hari senin bulan Desember pada tahun 1905 dan untuk mempermudah mahasiswa jurusan bahasa, kebudayaan dan sejarah dalam mempelajari babad panjalu ini, oleh bapak Prof. Ir. Anwas Adi Wilaga yang memintakan foto copyan dari naskah babad panjalu ini kepada Dra. Jumsari kepal bagian naskah dari perpsakaan pusat Jakarta yang kemudian dibetuk dengan Stensilan dengan memggunakan ejaan yang baru pada zaman sekarang sehingga dapat deangan mudah untuk mempelajarinya namun tidak di terjemahkan baik intern maupun ekstern untuk mendorong minat mahasiswa untuk membedahnya dari Babad Panjalu ini yang merupakan salah satu aset dari kebudayaan nusantara khususnya didaerah sunda meskipun sewaktu membacanya menimbulkan perasaan yang wah kata- katanya ada yang berbahasa Indonesia.seperti: tahun, awal, mundur, jalan, hormat, putra, jaman, wujud, ditulis dan lain sebagainya.
Babad merupakan salah satu karya sastra jawa baru yang termasuk kedalam sastra sejarah bukan sejarah sastra karena sebagai suatu karya sastra yang data mengungkapkan cerita tentang sejarah- sejarah yang terjadi pada masa lampau misal: tentang perjalanan suatu tokoh dari mulai awal sampai pada masa kejayaan seorang raja, sil-silah raja- raja, membuka wilayah yang merupakan tempat berdirinya suatu kerajaan separti majapahit, pajang, mataram dan lain- lain.
Pada analisis karya sastra babad ini saya mencoba untuk membedah salah satu dari sekian banyak babad yang ada di tanah Jawa yaitu di tanah Sunda. Dalam abad ke-14 sebutan SUNDA itu sudah meliputi seluruh Jawa Barat, baik dalam pengertian wilayah maupun dalam pengertian etnik. Menurut Pustaka Paratwan i Bhumi Jawadwipa, Parwa I sarga 1, nama Sunda mulai digunakan oleh Purnawarman untuk Ibukota Tarumanagara yang baru didirikannya, Sundapura. meskipun identik tanah jawa itu hanyalah dikenal sebagai daerah di Jawa Tengah saja tetapi saya kurang setuju karena tanah sunda atau sekarang dikenal sebagai Jawa Barat daerah itu juga merupakan salah satu bagian dari pulau jawa yang tidak terpisahkan dari daerah jawa tengah hanya berdbatasan dengan batas provinsi darat bukan dengan laut yang bahasanya terkenal dengan bahasa sunda bahasa yang khas dari provinsi Jawa Barat. Dengan Babad yang berjudul “Babad Panjalu”
A. Unsur Legitimasi / Pengukuhan / Pengesahan
Babad Panjalu ini merupakan salah satu koleksi naskah kuno di Perpustakaan Museum Pusat Jakarta dalam peti nomor 121 yang merupakan koleksi CM. Pleyte wah! Kok menjadi koleksi seseorang yang namanya orang asing ya! Bukan nama dari bangsa kita sendiri orang Indonesia, hal itu perlu diluruskan dan disadari oleh kita sebagai generasi penerus bangsa. Oleh Lenbaga Kebudayan Universitas Padjajaran bandung ketika salah seorang mahasiswa dari jurusan sejarah fakultas sastra secara tidak sengaja membaca dari sebagian teks dari babad Panjalu pada akhir bulan April 1976 dan atas saran dari Prof. Ir. Anwas Adiwalya agar Babad Panjalu itu dibuat suatu dokumentasi dalam bentuk stensilan dalam ejaan baru dari Foto copyan naskah yang dikirimkan oleh Ibu Dra. Jumsari yang bertanggung jawab sebagai kepala bagian naskah perpustakaan pusat Jakarta yang sebelumnya Babad Panjalu itu disalin dalam bentuk stensilan oleh salah seorang lurah setempat pada hari senin bulan Desember tahun 1905 dan kemudian diterbitkan atas kerjasama antara Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan PN Balai Pustaka Jakarta November 1982 serta Lembaga Universitas Padjajaran.
B. Tokoh- Tokoh dan Perannya dalam Babad Panjalu
Banyak terdapat tokoh- tokoh didalam babad ini diantaranya:
1) Prabu Boros Ngora
Merupakan seorang bupati di daerah panjaluyang sangatlah arif dan bijaksana dan juga baik sayang dengan semua rakyatnya.pemerintahan kemudian diwakili oleh pamannya Mangkubumi Suradipati atau Prabu Bunisora (ada juga yang menyebut Prabu Kuda Lalean, sedangkan dalam Babad Panjalu disebut Prabu Borosngora. Selain itu ia pun dijuluki Batara Guru di Jampang karena ia menjadi pertapa dan resi yang ulung).
2) Raden Aria Kuning
Merupakan anak pertama (sulung) dari prabu Boros Ngora dan melaksanakan pemeritahan di Panjalu setelah ayahnya.
3) Raden Aria Kencana
Merupakan adik dari Aria Kuning anak kedua dari Prabu Boros Ngora dan memeritah sebagai bupati di Panjalu setelah kakaknya.
4) Raden Patih , Mantri dan para punggawa
Merupakan suatu orang- orang yang menduduki pemerintahan di panjalu sebagai para pembantu sang prabu bupati yang sangat setia dan patuh akan semua peritahnya.
5) Raden Bumi Sakti (utusan Raden Aria Kuning)
Yang bertugas sebagai utusan yang mengantarkan undangan dari prabu Aria Kuning kepada Ayahandanya di daerah jambang
6) Raden Patih
Meruakan seorang patih dari Aria Kuning yang tidak segera melaporkan pertikaian antara Aria kuning dengan saudaranya sendiri Aria kencana kepada ayahandanya Prabu Boros Ngora.
7) Raden Kumpuh Jaya
Meruakan utusan Sang Prabu Boros Ngora yang merupakan paman dari kedua anaknya itu untuk melerai pertikaan anatar kedua sepupunya.dan akhirnya ia berhasil dan atas keberhasilannya itu dia diberi gelar sang Prabu sebagai Guru Haji dan dijadikan sebagai patih di Panjalu bersama keponakannya Raden Aria Kencana
8) Raden Aria Kendali
Merupakan bupati penerus di Panjalu setelah pemerintahan Raden Aria Kencana yang telah mangkat meninggalkan dunia.
9) Bambang Sayogya / Raden Martabadadahin
Merupakan putra dari Aria Kandali yang penerus bupati panjalu setelah ayahnya itu.
10) Raden Murta Baya
Merupakan putra dari Raden Martabadadahin yang penerus bupati panjalu setelah ayahnya itu.
11) Raden Aria Niti Baya
Merupakan putra dari Raden Murta Baya yang penerus bupati panjalu setelah ayahnya itu.
13) Rakana Dalem Sumalah
Merupakan putra dari Raden Aria Niti Baya yang penerus bupati panjalu setelah ayahnya itu.
14) Raden Arya Sancana
Merupakan putra pertama dari Raden Wira Baya yang penerus bupati panjalu setelah ayahnya itu.
15) Raden Cakranegara
Merupakan putra dari Raden Wira Dipa saudara Raden Wira Baya yang penerus bupati panjalu setelah Raden Arya Sancana
C. Cerita Babad Panjalu
Pada babad panjalu ini dapat saya katakana sebagai babad yang baik dan esensial karena didalam babad ini terdiri dari tembang- tembang mocopat yang berupa pupuh syair nyanyian yang terdiri dari enambelas pupuh yang menceritakan tentang sejarah panjalu antara lain:
1. Pupuh Asmaradana
Tembang inimempunyai watak yang prihatin dan terdiri dari 43 bait di setiap bait terdiri atas 7 guru gatra (baris), guru wilangan merupakan huruf vokal terakhir dari tiap baris pada tiap bait 8,8,8,8,7,8,8 dan guru lagu merupakan ucapan tiap kata di setiap satu baris yaitu 1 sampai 7 i,a,o,a,a,u,a. Pupuh ini merupakan suatu pupuh pertama atau puuh pembuka di bait pertama samai bait ketigabelas dari babad panjalu ini dan dibait selanjutnya samai bait terakhir diceritakan yang intinya: ada seorang bupati yaitu prabu Boros Ngora yang memerintah di Panjalu yang memiliki dua orang putra yang sangat tampan, gagah dan perkasa yang bernama Raden Aria Kuning dan raden Aria Kencana yang mendapatkan pendidikan yang baik oleh ayahandanya sehingga keduanya saling menyayangi dan mengasihi serta rukun dan di empat bait terakhir Sang Prabu menyerahkan kekuasaannya kepada anaknya yang bernama Raden Aria Kuning yang terjadi pada hari senin pagi para abdi ponggawa kerajaan semua berkumpul dan semua pusaka dikeluarkan semua pada pukul tujuh.
2. Pupuh Sinom
Tembang ini mempunyai watak grapyak, pantes sebanyak 35 bait dan ditiap tediri dari 9 guru garta (baris), guru wilangan dan guru lagu: 8a,8i,8a,8i,7i,8u,7a,8i dan 12a. pada pupuh ini menceritakan tentang proses pengangkatan raden Aria Kuning menjadi prbu di Panjalu yang dimulai dengan upacara marapit yang dilaksanakan stu hari setelah rencana di pupuh pertama tadi kemudian dilanjutkan upacara ngabaris semua pusaka diserahkan kepada prabu yang baru oleh ayahnya Sang Prabu Boros Ngora kepada anaknya yang pertama Raden Aria Kuning yang berupa pedang, encit, lonceng dan disuruh untuk menjaganya dan merawat pusaka- pusaka itu denagn sebaik- baiknya dan memerintah panjalu denagn bijaksana. Pada Pupuh ini Prabu Boros Ngora merencanakan untuk pergi pindah ke Jampang bersama raden Patih dan adiknya Aria kencana sampai di bait terakhir ternyata salam perpisahan dengan kakaknya Aria Kuning yang sangat dicintainya
3. Pupuh Kinanti
Tembang ini mempunyai watak yang senag / asih yang terdiri diri dari 46 bait tiap bait tediri tedapat 6 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagu: 8u,8i,8a,8i,8a,8i. Dalam pupuh ini menceritakan tentang situ Lengkong di Panjalu yang sanagt banyak ikan lele, gurame,tawes dan Raden Aria kuning menyuruh Ki buni Sakti untuk mengantarkan undangan kepada ayahnya ke Jambang untuk diajak memancing disana tetapi ayahnya tidak bisa karena tidak enak badan dan mengutus Aria Kencana untuk mewakilinya bersama kojal dan kodal sang senopati dan rombongannya untuk menghadiri undangan kakanya di Panjalu.
4. Pupuh Pangkur
Tembang ini mempunyai watak seneng yang terdiri dari 22 bait tiap bait terdapat 7 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagu: 8a,11i,8u,7a,12u,8a dan 8i dalam pupuh ini menceritakan tentang suatu perjalanan dari Raden Aria Kuning sesampainya di hilir bersama kedua sopatinya kojal dan kodal denagn perasan yang senag karena sudang lama dan juga rindu dengan kakak yang disayanginya ingin cepat- cepat segera bertemu dan sesampianya dihilir para rombongan dari Raden Aria Kencana tetapi rombongannya itu tidak langsung masuk ke kerajaan panjalu karena sadar harga dirinya sebagai undangan yang harus di hormati.menunggu untuk dijemput oleh kakaknya tercinta.
5. Pupuh Durma
Tembang ini mempunyai watak galak yang terdiri dari 65 bait termasuk bait paling banyak baitnya didalam babad Panjalu ini tiap bait terdiri dari 7 guru gatra (baris) dan tiap baris terdapat guru wilangan dan guru lagu :12a,7i,6a,7a,8i,5a,7i karena yang ditunggu dan dinanti tidak kunjung datang maka Raden patih Buni Sakti disuruh melaporkan kepada kakanya Prbu Aria Kuning bahwa dia sudah merasa dihina tidak disambut dengan baik tetapi malah bersenang- senga sendiri dan menantangnya untuk perang tanding yang sebelumnya diusulkan oleh kojal dan kodal untuk membedah tambak urangnya tetapi hal itu dicegah oleh Aria Kuning dengan mengubah untuk membut kerusakan di neger panjalu. Dan akhirnya yang ditunggu dan dinanti datang, perang diawali dengan kojal dan kodal yang maju melawan Raden Aria Kuning kemudian dilanjutkan dengan raden Aria Kencana antar kedua saudara namun tih Buni Sakti tidak segera melaporkan hal itu kepada Sang prabu Boros Ngora .
6. Pupuh Dandanggula
Tembang ini mempunyai watak yang luwes / resep yang terdiri dari 15 bait dan tiap bait terdiri dari 10 guru gatra (baris) ,guru wilangan dan guru lagu : 10i,10a,8e/o,7u,9i,7a,6u,8a12i,dan 7a menceritakan tentang Sang Prabu Boros Ngora yang mengutus Raden Kampuh Jaya untuk melerai perang atara kedua anaknya di Panjalu setelah mendengarkan cerita dari patih Buni Sakti yang bersamaan pergi ke Panjalu dan sesampainya disana ternyata ketika perang kedua saudara yang sedang bersiap untuk saling membunuh dengan mengeluarkan keris namun segera dan secara tiba- tiba berada ditengah- tengah keduanya dan keduanya terkejut dan segera membuang senjatanya tunduk dan rutut karena dia merupakan pamannya sendiri dari keda orang raden itu.
7. Pupuh Mijil
Tembang iniu mempunyai watak yang wedharing rasa ungkapan jiwa yang terdiri dari atas 23 bait dan tiap bait terdiri dari 6 guru gatra (baris) , guru wilangan dan guru lagu: 10i,6o,10e,10i,6i,dan 6u ceritanya setelah itu kedua saudara kakak beradik itu damai dan atas saran dari pamannya Aria Kuning bermaksud menyerahkan Panjalu dan Situ Lengkong kepada adiknya Raden Aria kencana untuk memerintahinya atas pengembanan tugas dari Rama Ayahandanya dan berpesan untuk merawat pusaka kerajaan dengan sebaik- baiknya dan semua para menteri dan abdi kerajaan semuanya tunduk kepada Aria Kencana bupati panjalu yang baru itu.
8. Pupuh Megatru
Tembang ini mempunyai watak sedih / kingkin yang terdiri dari 12 bait di tiap bait terdaat 5 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagu: 12u,8i,8u,8i dan 8o suatu cerita tentang perpisahan antara kakak beradik setelah berdamai karena sang kakak Raden Aria Kuning haruslah menghadap kepada ayahandanya di Jampang dan sang adik telah menjadi prabu di Panjalu dan dia berdoa semoga selamat dalam perjalanan kesana yang didampingi oleh pamannya Raden Kumpuh Jaya
9. Pupuh Sinom
Tembang ini mempunyai watak yang grapyak pantes yang terdiri dari 25 bait dan di tiap bait terdapat 9 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagu : 8a,8i,8a,8i,7i,8u,7a, 8i, dan 12a menceritakan tentang pelepasan kepergian dari Sang Kakak dan pamannya Aria Kencana dengan mengucapkan basmallah tetapi ditengah perjalanan Aria kuning merasa bersalah kepada ayahandanya maka dia memutuskan untuk pergi ke Sukaparna untuk menenangkan dirinya dan hal itu ternyata tidak dapat dicegah oleh pamannya dan sesampainya di jampang hal tentang kepergian raden Aria Kuning diceritakan kepada sang Prabu Boros Ngora tetapi atas jasanya dia diberi gelar Guru Haji masalah tentang Aria Kuning dipasrahkan kepada Yang Maha kuasa dan oleh Sang Prabu Raden Guru Haji disuruh untuk pergi ke Panjalu untuk mendampingi anaknya Raden Aria Kencana sebagai Prabu disana.
10. Pupuh Dandanggula
Tembang ini mempunyai watak yang luwes / resep dan ternyata tembang ini merupakan tembang yang kedua tadi di pupih ke-6 ada tembang yang sama temyata tembang ini mempunyai bait sebanyak 18 bait tiap bait terdiri dari 10 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagunya : 10i,10a,8e/o,7u,9i,7a,6u,8a,12i dan 7a. Sang prabu Boros Ngora melepas kepergian Raden Guru Haji dan para keluarganya ke Panjalu seampainya disana ternyata Prabu Aria Kencana menyambut kedatangan pamannya dan rombongannya dengan penuh kehormatan dan penyambutan yang sangat baik sekali dan pamannya mengutarakan maksud kedatangan ke Panjalu Karena disuruh oleh ayahanda sang prabu yang telah mendapatkan gelar Patih Guru Haji, ternyata Prabu Aria Kencana mengucapkan selamat dan juga mengangkat sang pamannya sebagai patih di Panjalu.
11. Pupuh Asmaradana
Tembang ini mempunyai watak yang prihatin ternyata tembang ini juga sama namanya telah ada diawal pupuh tadi yang namanya sama yang twerdiri dari 20 bait dan ditiap bait terdiri dari 7 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagunya: 8i,8a,8o,8a,7a,8u,dan 8a. Ketika Panjalu setelah diperintah oleh Prabu Aria Kencana dan patihnya Sang Guru Haji keadaan panjalu sangatlah aman, temtram damai dan sejahtera tetapi karena itulah para anak- anak prabu menjadi sangat manja semua keinginanya harus dipenuhi tidak merasakan susah payah, dan perasaan Prabu menjadi sedih dan memintakan pertimbangan kepada Sang Patih kemudian menyarankan dengan prabu memerintah didaerah Celakung.
12. Pupuh Kinanthi
Tembang ini mempunyai watak seneng / asih dan tembang ini ternyata mempunyai bait yang cukup banyak dengan 51 bait dan di tiap bait terdiri dari 6 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagunya:8u,8i,8a,8i,8a dan 8i Sepeninggalnya Sri Bupati di Panjalu dengan melaksanakan upacara ngiring masjid dan sang Prabu mempunyai dua orang putra yang bernama raden Dulang Kencana dan Raden Kadaliru Kocap tetapi yang selalu diceritakan oleh Sang Prabu semasa hidupnya sampai akan mangakat ialah putranya yang bernama Raden Aria Kandali maka Sang Guru Haji memutuskan dialah sebagai pengganti dari Sang Prabu dan para sesepuh kerajaan menyetujuinya Sang ratu juga merasa iklas dan rela akan hal itu dan setelah itu pemerintahan di panjalu dipegang oleh anaknya Raden Aria Kandali yang bernama bongkang Sayogya juga disebut sebagai raden Martabadahin.
13. Pupuh Pocung
Tembang ini mempunyai watak kendho dan mempunyai rekor / peringkat ketiga dalam kategori bait terbanyak di dalam babad Panjalu ini, yang mempunyai 57 bait ditiap baitnya terdapat guru gatra sebanyak 4 baris, guru wilangan dan guru lagunya: 12u,7a,8e dan 12a yang mencertakan tentang nama- nama pewaris pemeritahan sebagai bupati di Panjalu yaitu setelah Raden Marta badaduhin yang digantikan putranya yang bernama Raden Murta Baya kemudian dilanjutkan oleh Putranya bernama raden Ariya Niti Baya dilanjutkan oleh utranya bernama Raden Dalem Sumalah kemudian dilanjutkan oleh putra sulungnya yang bernama raden Arya Sacanata Saderekna dan kemudian dilanjutkan oleh Raden Wira Dipa yang merupakan putra dari raden Wira Baya paman dari raden Arya Sancanata Lalu dilanjutkan oleh raden Cakranegara yang merupakan putra dari Raden Wira Dipa.
14. Pupuh Magatru
Tembang ini mempunyai watak yang sedih / kingkin dan merupakan tembang yang kedua setelah tadi sama dengan nama tembang pada pupuh yang kedelapan, pupuh ini terdiri dari 61 bait dan mendapatkan peringkat kedua sebagai pupuh yang terbanyak jumlah baitnya dalam babad ini. Tiap bait terdiri dari 5 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagu: 12u,8i,8u,8i,dan 8o pada awal pupuh menceritakan tentang makam Tumenggung Wira Praja yaitu saudara dari Tumenggung Wira Dipa di Waru Doyong. Pada masa pemerintahan Raden Cakranagara setelah mundur lengser atas permintaan Sultan Cirebon dan digantikan oleh Raden Tumenggung dan pada masa pemeritahannya ternyata dia melngsungkan pernikahan dengan keluaraga dari Sultan Cirebon yang dilaksanakan di panjalu yang disaksikan Raden Barsalam dan dari pernikahan ini di lahirkan putra yang bernama Raden Cakranagara Anom. Raden Tumenggung menjadi bupati di Panjalu selama 30 tahun, dan dia berhenti pada tahun 1811tedapat pada Serat Pantos semasa hidupnya terdapat bangunan yang terkenal dengan nama Citandury.
15. Pupuh Mijil
Pupuh ini mempunyai watak.wedharing rasa dan ini merupakn pupuh kedua yang terakhir yang namanya sama seperti tadi pada pupuh yang ketujuh dengan 28 bait sedangkan dipupuh ini hanya terdapat 22 bait saja sedikit mengurangilah untuk pupuh yang terakhir ini di setiap bait terdiri dari 6 guru gatra (baris), guru wilangan dan guru lagunya: 10i,6o,10o/e,10i,6i dan 6u da pupuh ini dicerutakan tentang masa pemerintahan Raden Cakra Nagara Anom sampai dia mangkat Kepada Yang Maha Kuasa yang dimakamkan di Situ Lengkong sebelum mengkat dia menyuruh abdinya untuk menulis tentang Badad Panjalu ini sebagai pengetahuan tentang keturun kakek buyut sebagai bupati yang memerintah di Panjalu serta memberikan nasehat- nasehat kepada para anak dan cucu- cucunya.
16. Tembang Sinom
Ini merupakan pupuh yang beda dengan yang lain karena namanya bukan diawali dengan pupuh namun tembang dengan hanya 6 bait tembang di tembang yang terakhir ini dan ternyata nama tembangnya sama pada pupuh nomor dua dan nomor sembilan dengan nama Sinom, di tembang yang terakhir ini mendapatkan peringkat pertama sebagai tembang yang paling sedikit di dalam Babad Panjalu ini dengan tiap bait terdiri dari 6 guru gatra (baris), guru wilangan dan Guru lagunya: 8a,8i,8a,8i,7i,8u,7a,8i dan 12apada tembang ini menceritakan tentang penulisan kembali Stensilan yang disuruh paduka bendara dengan bentuk babad panjalu yang berupa cerita oleh aki / seorang lurah desa marenah yang telah menyalinnya kembali dan meminta maaf jika terjadi kesalahan dalam menulis
D. Ciri- ciri Babad Panjalu
1. Dilihat dari namanya “Babad Panjalu” menimbulkan kesan yang wah kata jalu itu di akhir kata jalu merupakan kata yang menarik yang artinya senjata dari ayam tetapi setelah membaca ternyata kata Panjalu itu merupakan nama sebuah kecamatan di Jawa Barat.
2. Babad ini berupa tembang macapat tetapi merupakan suatu cerita yang mengisahkan tentang para bupati di Panjalu
3. Meskipun tembangnya mocopat namun ada struktur yang ada tidak sama dengan yang biasanya ada pada tembang mocopat missal pada guru lagu terdapat vocal e/o yang terdapat dalam pupuh Dandanggula dan upuh Mijil.
4. Terdapat peringkat tembang yang sudah ditur sedemikian rupa sehingga menarik untuk kita pelajari, dengan efisiensi tembangnya yang cukup tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit ideal-lah hanya 9 macam tembang / pupuh yang jumlah sebenarnya 16 tembang karena ada tembang yang sama seperti pupuh Asmaradana, Kinanthi, Mijil, Megatru, dan dandanggula masing- masing 2 buah sedangka pupuh Sinom 3 buah dan yang tiga yaitu Pupuh Pangkur, Durma dan Pocung masing- masing 1 buah.
5. Dalam Babad Panjalu ini terdapat kata- kata yang unik dan khas yaitu campuran kata dengan Bahasa Jawa, Bahasa Sunda Bahasa Sunda digunakan oleh lebih kurang 27 juta orang dan merupakan bahasa kedua paling banyak digunakan di Indonesia selepas Bahasa Jawa. Bahasa ini ditutur oleh mereka di bahagian selatan Provinsi Banten dan di kebanyakkan tempat di Jawa Barat.Ada terdapat beberapa dialek dalam bahasa Sunda, dari dialek Sunda-Banten ke dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mencampurkan banyak elemen dari bahasa Jawa.Beberapa dialek yang jelas kedengaran adalah:Banten, Bogor, Priangan, dan Cirebon.Disebabkan pengaruh budaya Jawa semasa pemerintahan Kesultanan Mataram, bahasa Sunda, terutama sekali di kawasan Parahyangan, memiliki beberapa lapisan bermula dengan bahasa paling rasmi, atau versi "halus", hingga ke cara penuturun harian yang dipanggil versi "loma" atau "lancaran".Namun di kawasan-kawasan pergunungan dan di Banten, versi "loma" paling banyak digunakan tetapi cara pertuturun "loma" ini dianggap kasar oleh mereka yang berasal dari Bandung.dan juga terdapat kata- kata berbahasa Indonesia.
6. Nama dan tempat yang disebut dalam babad panjalu juga terdapat dalam naskah “cerita parahyangan” deangan tokoh uatama Wastukancasedangkan yang lain merupakan tambahan dan bumbu- bumbu pada awal abad ke-20 Prabu Raja Wastu atau Niskala Wastu Kancana adalah putera Prabu Maharaja Lingga Buana yang gugur di medan Bubat perang bubat Keterangan tetang bubat yang dimuat harian Suara Merdeka adalah sebagai: "Perang antara Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Sunda itu terjadi di desa Bubat. Perang ini dipicu oleh ambisi Maha Patih Gajah Mada yang ingin menguasai Kerajaan Sunda. Pada saat itu sebenarnya antara Kerajaan Sunda dan Majapahit sedang dibangun ikatan persaudaraan, yaitu dengan menjodohkan Dyah Pitaloka dengan Maharaja Hayamwuruk. Nah Rombongan Kerajaan Sunda ini di gempur oleh pasukan Mahapatih Gajah Mada yang menyebabkan semua pasukan Kerajaan Sunda yang ikut rombongan punah. Akibat perang Bubat inipula, maka hubungan antara Mahapatih Gajah Mada dan Maharaja Hayamwuruk menjadi renggangdalam tahun 1357. Wastukancana / Rd. Pitara Wangisuta / SRI PADUKA MAHARAJA PRABU GURU DEWATA PURANA RATU HAJI DI PAKUAN PAJAJARAN SANG RATU KARANTEN ( KARA ANTEN ) RAKEYAN LAYARAN WANGI /SUNAN RUMENGGONG (RAMA HYANG AGUNG ) adik dari Dyah Pitaloka Citraresmi anak dari Rd. Kalagemet /Jayanagara II / Raja Sundayana di Galuh /Ratu Galuh di Panjalu / Maharaja Prabu Wangi dan merangkap Wali Nagari Hujung Galuh ( Majapahit-Pajajaran Wetan / Jawa Pawatan / Galuh - menjadi wali sang kakak Linggabuana/Jayanagara I/Maharaja Prabu Diwastu ayah dari Hayam Wuruk /Hyang Warok /Rd. Inu Kertapati /Susuk Tunggal /Prabumulih /Prabu Seda Keling /Sang Haliwungan /Pangeran Boros Ngora/Ra- Hyang Kancana )gugur pada "PERANG BUBAT" dalam pertempuran yang tidak "FAIR" atas "REKAYASA" Gajah Mada / Guan Eng Cu dan Nangganan /Ki Ageng Muntalarasa /Syekh BEN TONG!!!!,dengan cara dibokong dan di keroyok !!! Ketika terjadi Pasunda Bubat, usia Wastu Kancana baru 9 tahun dan ia adalah satu-satunya ahli waris kerajaan yang hidup karena ketiga kakaknya meninggal. Pemerintahan kemudian diwakili oleh pamannya Mangkubumi Suradipati atau Prabu Bunisora (ada juga yang menyebut Prabu Kuda Lalean, sedangkan dalam Babad Panjalu disebut Prabu Borosngora. Selain itu ia pun dijuluki Batara Guru di Jampang karena ia menjadi pertapa dan resi yang ulung). Mangkubumi Suradipati dimakamkan di Geger Omas.Setelah pemerintahan di jalankan pamannya yang sekaligus juga mertuanya, Wastu Kancana dinobatkan menjadi raja pada tahun 1371 pada usia 23 tahun. Wastu Kancana wafat tahun 1475, kerajaan dipecah dua diantara Susuktunggal dan Dewa Niskala
E. Babad Panjalu dalam segi bahasa
Babad Panjalu ini merupakan bagian dari naskah Perpustakaan Museum Pusat Jakarta yang dikumpulkan oleh C.M. Pleyte, oleh lurah setemuat dibuat turunannya denga masih menggunakan Bahasa Kawi, Jawa Kuno, Sunda Kuno dan selesai pada hari senin bulan Desember pada tahun 1905 dan untuk mempermudah mahasiswa jurusan bahasa, kebudayaan dan sejarah dalam mempelajari babad panjalu ini, oleh bapak Prof. Ir. Anwas Adi Wilaga yang memintakan foto copyan dari naskah babad panjalu ini kepada Dra. Jumsari kepal bagian naskah dari perpsakaan pusat Jakarta yang kemudian dibetuk dengan Stensilan dengan memggunakan ejaan yang baru pada zaman sekarang sehingga dapat deangan mudah untuk mempelajarinya namun tidak di terjemahkan baik intern maupun ekstern untuk mendorong minat mahasiswa untuk membedahnya dari Babad Panjalu ini yang merupakan salah satu aset dari kebudayaan nusantara khususnya didaerah sunda meskipun sewaktu membacanya menimbulkan perasaan yang wah kata- katanya ada yang berbahasa Indonesia.seperti: tahun, awal, mundur, jalan, hormat, putra, jaman, wujud, ditulis dan lain sebagainya.
Geguritan
Rembulan
rembulan ing dhadha langit kae
rambute nglawer tekan dhadhaku
apa sliramu ngerti rembulan liyane
si tangan alus sing banget wasis ngracik jamu?
anggur, kencur, apadene bratawali
pupur, gincu, lan esem panjiret ati
apa kudu dituku ing lokalisasi
dipondhong cara putri dililing kaya bayi
kangmangka prauku isih sendhen ing dermagamu, sri?
upama kudu digadhe pira tebusane
yen dituku pira regane
bakal daksembadani waton dudu wujud bandha donya
rerangken lamaran ora nganggo raja brana
tumuruna, tumuruna
dimen rembulan kae gelem leladhang ing taman
selagine aku isih kongang nyipta geguritan
rembulan kekalang ing jero dhadha
sunare nyipta esem sadawane mangsa
Ambalan Kebumen, Juli 2000
(Jaya Baya, No. 1- Tanggal 3 September 2000)
Ragilputra, Turiyo. 2007. Bledheg Segara Kidul Antologi Geguriran (1987-2007). Yogyakarta: Gema Grafika
Kaca : 65
Bhava Rasa dalam Geguritan Rembulan
Bait Pertama
rembulan ing dhadha langit kae
rambute nglawer tekan dhadhaku
apa sliramu ngerti rembulan liyane
si tangan alus sing banget wasis ngracik jamu?
Pada bait ini sekilas turiyo menuliskan geguritan seperti pantun yang sajaknya abab. Rimanya jenis Asonansi yaitu rima yang disebabkan oleh adanya unsur vokal yang sama. Kata rembulan dituliskan dua kali dengan tambahan diksi berupa: dhadha, langit, nglawer, sliramu, alus, dan wasis. Majasnya Metafora pada baris pertama dan kedua. Bait pertama ini merupakan perkenalan rembulan itu.
Rasa yang dapat kita resapi yaitu kerinduan erotis tokoh aku kepada rembulan yang diungkapkan dengan bertanya pada orang yang ngeungkapkan orang yang bertangan halus dan pandai membuat jamu. Dengan mengakhiri dengan tanda tanya (?)
Bait Kedua
anggur, kencur, apadene bratawali
pupur, gincu, lan esem panjiret ati
apa kudu dituku ing lokalisasi
dipondhong cara putri dililing kaya bayi
kangmangka prauku isih sendhen ing dermagamu, sri?
upama kudu digadhe pira tebusane
yen dituku pira regane
bakal daksembadani waton dudu wujud bandha donya
rerangken lamaran ora nganggo raja brana
tumuruna, tumuruna
dimen rembulan kae gelem leladhang ing taman
selagine aku isih kongang nyipta geguritan
Bait yang kedua ini bersajakkan iiiii ee aaaaa dengan rima yang tidak sempurna yaitu letak satu suku kata yang hanya vokal atau konsonan saja. Diksinya: snggir, kencur, bratawali, pupur, gincu, esem, lokalisasi, dililing, prauku, sendhen, dermagamu, digadhe, dituku, daksembadani, bandha donya, raja brana, tu,uruna, leladhang, kongang. Majasnya: Personifikasi dan hiperbola pada baris kedua terakhir. Pada bait ini cukup dituliskan sekali saja kata rembulan karena dibaris tengah sudah diwakili nama panggilan seorang wanita yaitu sri.
Rasa yang ditampilkan pada bait ini: sedih baris lima pertama akhiri vokal i karena disini diungkapkan bahwa prau si aku yaitu cintanya masih bersandar pada sri dermaga, marah empat baris selanjutnya eeaa yang mengungkapkan kesanggupan si aku untuk dapat memboyong cintanya meskipun tidak berwujud harta benda dunia bandha donya = raja brana dalam acara lamaran penganten, erotis pada bait tiga terakhir yang melukiskan kerinduan tokoh si aku kepada rembulan sri untuk berkenan hadir ditaman sehingga dapat menggambarkannya dengan menulis geguritan untuknya.
Bait Ketiga
rembulan kekalang ing jero dhadha
sunare nyipta esem sadawane mangsa
Bait penutup yang merupakan akhir dari geguritan yang cukup bagus dengan hanya dituliskan dengan dua baris saja.bersajak aa dengan hanya satu kata rembulan diawal baris. Diksinya: kekalang, sunare, esem, sadawane, mangsa. Majasnya: Hiperbola dan personifikasi.
Rasa yang diungkapkan: erotis yang mengungkapkan cintanya si aku hanya untuk sri seorang yang dilkiaskan rembulan itu dan terus tersimpan dalam hati selamanya yang menciptakn esem kenangan untuk dapat dikenang dengan indah selamanya.
rembulan ing dhadha langit kae
rambute nglawer tekan dhadhaku
apa sliramu ngerti rembulan liyane
si tangan alus sing banget wasis ngracik jamu?
anggur, kencur, apadene bratawali
pupur, gincu, lan esem panjiret ati
apa kudu dituku ing lokalisasi
dipondhong cara putri dililing kaya bayi
kangmangka prauku isih sendhen ing dermagamu, sri?
upama kudu digadhe pira tebusane
yen dituku pira regane
bakal daksembadani waton dudu wujud bandha donya
rerangken lamaran ora nganggo raja brana
tumuruna, tumuruna
dimen rembulan kae gelem leladhang ing taman
selagine aku isih kongang nyipta geguritan
rembulan kekalang ing jero dhadha
sunare nyipta esem sadawane mangsa
Ambalan Kebumen, Juli 2000
(Jaya Baya, No. 1- Tanggal 3 September 2000)
Ragilputra, Turiyo. 2007. Bledheg Segara Kidul Antologi Geguriran (1987-2007). Yogyakarta: Gema Grafika
Kaca : 65
Bhava Rasa dalam Geguritan Rembulan
Bait Pertama
rembulan ing dhadha langit kae
rambute nglawer tekan dhadhaku
apa sliramu ngerti rembulan liyane
si tangan alus sing banget wasis ngracik jamu?
Pada bait ini sekilas turiyo menuliskan geguritan seperti pantun yang sajaknya abab. Rimanya jenis Asonansi yaitu rima yang disebabkan oleh adanya unsur vokal yang sama. Kata rembulan dituliskan dua kali dengan tambahan diksi berupa: dhadha, langit, nglawer, sliramu, alus, dan wasis. Majasnya Metafora pada baris pertama dan kedua. Bait pertama ini merupakan perkenalan rembulan itu.
Rasa yang dapat kita resapi yaitu kerinduan erotis tokoh aku kepada rembulan yang diungkapkan dengan bertanya pada orang yang ngeungkapkan orang yang bertangan halus dan pandai membuat jamu. Dengan mengakhiri dengan tanda tanya (?)
Bait Kedua
anggur, kencur, apadene bratawali
pupur, gincu, lan esem panjiret ati
apa kudu dituku ing lokalisasi
dipondhong cara putri dililing kaya bayi
kangmangka prauku isih sendhen ing dermagamu, sri?
upama kudu digadhe pira tebusane
yen dituku pira regane
bakal daksembadani waton dudu wujud bandha donya
rerangken lamaran ora nganggo raja brana
tumuruna, tumuruna
dimen rembulan kae gelem leladhang ing taman
selagine aku isih kongang nyipta geguritan
Bait yang kedua ini bersajakkan iiiii ee aaaaa dengan rima yang tidak sempurna yaitu letak satu suku kata yang hanya vokal atau konsonan saja. Diksinya: snggir, kencur, bratawali, pupur, gincu, esem, lokalisasi, dililing, prauku, sendhen, dermagamu, digadhe, dituku, daksembadani, bandha donya, raja brana, tu,uruna, leladhang, kongang. Majasnya: Personifikasi dan hiperbola pada baris kedua terakhir. Pada bait ini cukup dituliskan sekali saja kata rembulan karena dibaris tengah sudah diwakili nama panggilan seorang wanita yaitu sri.
Rasa yang ditampilkan pada bait ini: sedih baris lima pertama akhiri vokal i karena disini diungkapkan bahwa prau si aku yaitu cintanya masih bersandar pada sri dermaga, marah empat baris selanjutnya eeaa yang mengungkapkan kesanggupan si aku untuk dapat memboyong cintanya meskipun tidak berwujud harta benda dunia bandha donya = raja brana dalam acara lamaran penganten, erotis pada bait tiga terakhir yang melukiskan kerinduan tokoh si aku kepada rembulan sri untuk berkenan hadir ditaman sehingga dapat menggambarkannya dengan menulis geguritan untuknya.
Bait Ketiga
rembulan kekalang ing jero dhadha
sunare nyipta esem sadawane mangsa
Bait penutup yang merupakan akhir dari geguritan yang cukup bagus dengan hanya dituliskan dengan dua baris saja.bersajak aa dengan hanya satu kata rembulan diawal baris. Diksinya: kekalang, sunare, esem, sadawane, mangsa. Majasnya: Hiperbola dan personifikasi.
Rasa yang diungkapkan: erotis yang mengungkapkan cintanya si aku hanya untuk sri seorang yang dilkiaskan rembulan itu dan terus tersimpan dalam hati selamanya yang menciptakn esem kenangan untuk dapat dikenang dengan indah selamanya.
Wayang mbeling
Nama : Wahyu Adi Purwanto
NIM : 2102407133
Rombel : 04
MK : Menulis 2
Tugas : Wayang Mbeling
Ano-Women dhuta saka Ngalengkadireja
Taun 2009 iki, andadeake taun kang anyar dadi sejarahe tumrap Ngalengka. Jalaran ratune wis ganti, amerga sifat ratue kang adigang, agigung, lan, adiguna yaiku sing jenenge Rahwana. Wong sing bisa ndadekake gonjang-ganjinge donya saisine iki, tuladhane: Rahwana akon prentah nyerang marang negara kang sugih minyake kanthi alasan sing ora bisa kabuktekake yakuwi jarene negara kang duwe senjata biologis kang aran Pemusnah Masal kang nggegirisi banget kanggo wong sadonya. Bejane titi mangsane Rahwana wis entek masa aktife dadi ratu. Ya kuwi wis kaping loro yen tambah siji maneh, waduh ora bisa dibayangake negara ngendi maneh sing bakal dadi korban sabanjure. Kanthi korban rakyat sipil sing akeh kang ora duwe luput uga kanthi ragad kang gedhe.
Saka Pemilu taun 2009 iki, Ngalengka kacontreng Raden Wibhisana sing pinter sifate lan apik solah-bawane kang kapilih dadi ratu. Saka tangane kuwi Ngalengka sing maune negara kang semrawut, kejem, njajahi Negara liya saka retune Rahwana, saiki maleh dadi Negara sopan santun, amut pandam-pandom agami, saha gegebenganing sowang-sowang ing jagad iki. Krisis Multidimensi kang nyerang jagad iki, ora liya tinggalane Rahwana. Ing tangane Wibhisana iku bisa diatasi kanthi gapyak lan sumanak. Salah sijine ngirimake dhutane kathi program Pis and Smile….! saka Ngalengka marang kabeh negara ing jagad iki. Dhutane ora liya yaiku Ano-Women kang kapilih saka partimbangan kang Ranum kaya pelam gadhung he…. Ano-women iku ora liya anak nomer lorone Anoman lan Trijata nanging werna rambute Pink ora putih kuwi kang dadikake werna grapyak sing digawe asale saka rebondingan werna kanthi teknologi salon canggih ing negara Ngalengkadiraja.
Negara Pancawati kang retune Ramawijawa dadi targete nomer loro bibar negri Mandurasa kanthi misi Pis and Smile…! Ano-women ora bisa miber kaya bapake Anoman, Jalaran dheweke ana sekolah Tk nganti tekan Perguruan Tinggi ora ana ilmu sing kuna kaya ngono. Ananging pikirane ya…, marisi Anoman kang pintere njuru langit. Banjur lungane kepiye ta….? Jalaran Negara Pancawati kuwi arane negara kepuloan kang jembar segarane 2/3 yen dibandingake lemah karo segarane. Yakuwi sing ndadekake negara kang gemah ripah loh jinawi. Sidane Ano-Women numpak montor mabur kang arane wedhus balap racexxxs.
Tutuke ing Negara Pancawati Ano-women entuk sambutan anget saka murid SD Menteng 1 yakuwi bekas SDne Wibhisana nalika cilik isih ing Pacawati. Dina iku Ano-women uga patemon karo Ramawijaya kanthi sumanak, amarga dheweke kuwi sing dadi utusane Wibhisana, kaping pindhone dheweke ora liya anake Anoman sing wedok sing duwe jasa gedhe tumrap Ramawijaya.
Ing Negara Pancawati ana pawiyatan lagu pop kang eksis, kondhang, lan njamani saben esuk jam sanga WNIK ing TV RCTI. Pawiyatan kuwi arane Dahsyat kang dipresenteri Trio gaul kang tansah gawe ramene lan lucune swasana. Ing pawiyatan iku Ano-woman ditampa kanthi sumanak lan grapyak. Dheweke paring salam saka Wibhisana kagem kabeh rakyat Pancawati. Ing pungkasaning pawiwahan iku, kanthi panjaluke si Ayu Maya dheweke bisa ngucapake salam kang unine “Salam terdahsyat untuk rakyat Pancawati…”
Ing dina candhake siaran TV iku misuwur kang dibritakake ing Negara Ngalengka. Uga dadi kabanggaane ing pawiwahan Dhasyad iku. Ing Wulan April wingi Dhahsyat nganake nominasi lagu pop sing bisa manggoni tangga lagu nomer siji. Ano-Women uga entuk kanugrahan saka Dhasyat iku kang kategorine tamu terdahsyad. Lha kanugrahan kuwi diwakili dhuta Ngalengka ing Pancawati dheweke, kang nyampekake panuwun lan salam sak Ano-Women. Muga-muga kadadean iki ndadekake gayeng, rukun, ing sembarange antarane Negara loro iku mau. Amin.
w@p!stiC, 07
NIM : 2102407133
Rombel : 04
MK : Menulis 2
Tugas : Wayang Mbeling
Ano-Women dhuta saka Ngalengkadireja
Taun 2009 iki, andadeake taun kang anyar dadi sejarahe tumrap Ngalengka. Jalaran ratune wis ganti, amerga sifat ratue kang adigang, agigung, lan, adiguna yaiku sing jenenge Rahwana. Wong sing bisa ndadekake gonjang-ganjinge donya saisine iki, tuladhane: Rahwana akon prentah nyerang marang negara kang sugih minyake kanthi alasan sing ora bisa kabuktekake yakuwi jarene negara kang duwe senjata biologis kang aran Pemusnah Masal kang nggegirisi banget kanggo wong sadonya. Bejane titi mangsane Rahwana wis entek masa aktife dadi ratu. Ya kuwi wis kaping loro yen tambah siji maneh, waduh ora bisa dibayangake negara ngendi maneh sing bakal dadi korban sabanjure. Kanthi korban rakyat sipil sing akeh kang ora duwe luput uga kanthi ragad kang gedhe.
Saka Pemilu taun 2009 iki, Ngalengka kacontreng Raden Wibhisana sing pinter sifate lan apik solah-bawane kang kapilih dadi ratu. Saka tangane kuwi Ngalengka sing maune negara kang semrawut, kejem, njajahi Negara liya saka retune Rahwana, saiki maleh dadi Negara sopan santun, amut pandam-pandom agami, saha gegebenganing sowang-sowang ing jagad iki. Krisis Multidimensi kang nyerang jagad iki, ora liya tinggalane Rahwana. Ing tangane Wibhisana iku bisa diatasi kanthi gapyak lan sumanak. Salah sijine ngirimake dhutane kathi program Pis and Smile….! saka Ngalengka marang kabeh negara ing jagad iki. Dhutane ora liya yaiku Ano-Women kang kapilih saka partimbangan kang Ranum kaya pelam gadhung he…. Ano-women iku ora liya anak nomer lorone Anoman lan Trijata nanging werna rambute Pink ora putih kuwi kang dadikake werna grapyak sing digawe asale saka rebondingan werna kanthi teknologi salon canggih ing negara Ngalengkadiraja.
Negara Pancawati kang retune Ramawijawa dadi targete nomer loro bibar negri Mandurasa kanthi misi Pis and Smile…! Ano-women ora bisa miber kaya bapake Anoman, Jalaran dheweke ana sekolah Tk nganti tekan Perguruan Tinggi ora ana ilmu sing kuna kaya ngono. Ananging pikirane ya…, marisi Anoman kang pintere njuru langit. Banjur lungane kepiye ta….? Jalaran Negara Pancawati kuwi arane negara kepuloan kang jembar segarane 2/3 yen dibandingake lemah karo segarane. Yakuwi sing ndadekake negara kang gemah ripah loh jinawi. Sidane Ano-Women numpak montor mabur kang arane wedhus balap racexxxs.
Tutuke ing Negara Pancawati Ano-women entuk sambutan anget saka murid SD Menteng 1 yakuwi bekas SDne Wibhisana nalika cilik isih ing Pacawati. Dina iku Ano-women uga patemon karo Ramawijaya kanthi sumanak, amarga dheweke kuwi sing dadi utusane Wibhisana, kaping pindhone dheweke ora liya anake Anoman sing wedok sing duwe jasa gedhe tumrap Ramawijaya.
Ing Negara Pancawati ana pawiyatan lagu pop kang eksis, kondhang, lan njamani saben esuk jam sanga WNIK ing TV RCTI. Pawiyatan kuwi arane Dahsyat kang dipresenteri Trio gaul kang tansah gawe ramene lan lucune swasana. Ing pawiyatan iku Ano-woman ditampa kanthi sumanak lan grapyak. Dheweke paring salam saka Wibhisana kagem kabeh rakyat Pancawati. Ing pungkasaning pawiwahan iku, kanthi panjaluke si Ayu Maya dheweke bisa ngucapake salam kang unine “Salam terdahsyat untuk rakyat Pancawati…”
Ing dina candhake siaran TV iku misuwur kang dibritakake ing Negara Ngalengka. Uga dadi kabanggaane ing pawiwahan Dhasyad iku. Ing Wulan April wingi Dhahsyat nganake nominasi lagu pop sing bisa manggoni tangga lagu nomer siji. Ano-Women uga entuk kanugrahan saka Dhasyat iku kang kategorine tamu terdahsyad. Lha kanugrahan kuwi diwakili dhuta Ngalengka ing Pancawati dheweke, kang nyampekake panuwun lan salam sak Ano-Women. Muga-muga kadadean iki ndadekake gayeng, rukun, ing sembarange antarane Negara loro iku mau. Amin.
w@p!stiC, 07
Pitik_Jago
Tahukah Anda?? Rahasia Di Balik Ayam Jago.
Ustad Sholeh (vokalis O.G. Al-ifroh) menyenandungkan suara emas yang dimiliki dengan iringan musik kesayangannya lewat syair-syair terbaik nan indah serta menyentuh lubuk hati penggemarnya, sekalipun kedengarannya sedikit bersenda gurau (sepertinya ini dalam bahasa Madura : red) yaitu: bileh para' manjingah sobbu ajam lake' akukurunno', nikah tandanah settong paenga' dari Allah sopajah alakoh ebadah. Yang artinya kurang lebih demikian : Ketika dekat/menjelang waktu subuh, ayam jantan berkokok, ini tandanya satu peringatan dari Allah supaya kita melakukan ibadah.(red) Syair ini bukan sekedar syair penghibur lara dan letih setelah bekerja mencari nafkah, tapi merupakan aplikasi dari sebuah pernyataan ulama' yang diberi kemampuan untuk memahami dan mengungkap makna atau arti dari fenomena alam yang terjadi dan dikoleksi dalam kitab-kitab islam agar umat islam yang lain dapat mengetahui dan memahami pula.
Mengapa ayam jago itu bisa berkokok? apakah hanya ingin menyalurkan gairah seksualnya kepada sang betina? atau ada rahasia lain dibalik itu?
Kitab bujairimi ala al-khotib tepatnya di al-qoulu fi qodlo i al-fawaa ini mencoba memaparkan dengan gamblang akan hal itu. Konon sewaktu Nabi Adam diturunkan ke bumi dan mulai mengisi kehidupan di alam barunya, beliau kebingungan untuk melakukan sholat yang telah diperintahkan kepadanya. Hal itu dikarenakan beliau tidak tahu kapan waktu pelaksanaan tersebut. Tak lama kemudian beliau diberi sepasang ayam dari sorga. Satu ayam jago dan satunya ayam betina. Ayam jagonya berwarna putih yang kedua kakinya berwarna kuning, besar ayam itu seperti sapi besar, dan ayam tersebut selalu mengepakkan kedua sayapnya saat tiba waktu sholat dan berseru "Maha suci Allah yang dipuji semua makhluk, Wahai adam …! Kerjakanlah sholat, semoga kamu diberi rohmat oleh Allah". Mendengar seruan tersebut beliau langsung bangkit dan berwudlu' lalu sholat sesuai dengan apa yang menjadi ajarannya.
Imam Wahib berkata : Allah mempunyai seekor ayam jago yang bila ia bertasbih, maka malaikat berseru "dimana para pendengar seruan itu, orang yang ruku', orang yang sujud, pemohon ampunan, dan peng-Esa Allah …?." Seruan itu didengar pertama kali oleh malaikat yang berbentuk ayang jago berbulu putih. Malaikat tersebut berada dibawah pintu rahmat dan kedua kakinya menancap di dasar bumi serta kedua sayapnya memenuhi jagat raya. Malaikat yang mendengar seruan tersebut sepontan mengepakkan kedua sayapnya dan bertasbih mensucikan Allah, dan pada saat itu pula ayam-ayam di bumi juga ikut bertasbih seperti yang disuarakan malaikat itu, dan syetanpun lari tunggang langgang meninggalkan segala tipu muslihat yang telah direncanakan untuk menyesatkan manusia dari jalan kebenaran tanpa menghiraukan korban yang sudah ada dalam genggamannya.
Versi lain mengatakan bahwa semua makhluk Allah mendengar seruan ayam tersebut dan ikut bertasbih kacuali jin dan manusi. Bila kiamat sudah dekat, maka ayam itu tidak mengepakkan sayapnya dan tidak bertasbih lagi, hal itupun juga diketahui semua makhluk kalau kiamat sudah dekat, tapi jin dan manusialah yang tidak pernah tahu akan hal itu karena mereka hanya sibuk dengan urusannya sendiri demi kepentingan sesaat. Dan tasbih ayam tersebut berupa subbhaana al-maliki al-quddus, robbuna al-rohman, laa ilaha illa ghairuhu. Seruan itupun tidak asing lagi dikalangan ulama' , sebab mereka tahu dan yakin bahwa apa yang disampaikan para shohabat itu betul dan terjadi, karena mereka adalah orang-orang pilihan dan pembela rosulullah, bahkan mereka disamakan dengan bintang gemintang yang dapat menunjukkan orang yang sedang kebingungan tidak tahu arah kemana dia akan melangkah.
Dengan cerita diatas ternyata ayam jago tidak hanya sekedar hewan yang dipelihara dan dikonsumsi dagingnya serta didengar suara merdunya ketika menjelang tengah malam, hingga kesunyiannya hilang terisi dengan suara khas si ayam jago. Tapi dibalik semua itu ayam jago mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki hewan-hewan lain. Orang yang sedang dirundung kesusahan atau sedang sakit, apabila membaca tasbih yang dikumandangkan ayam jago, yaitu subhaana al-subbuuhu al-qudduus al-rohmaanu al-maliki al-dayyaani alladzi laa ilaaha illa hua, maka segala yang ia cita-citakan akan terkabulakan dan dicapainya, begitulah pernyataan imam jalalu al-din al-suyuthi. Disamping itu pula syetan tidak akan masuk kedalam rumah yang didalamnya terdapat ayam jago berbulu putih, demikian komentar yang disampaikan oleh sepupu Rosulullah yang dido'akan menjadi orang yang alim tentang al-Qur an, Ibnu Abbas ra, bahkan ayam jago juga tergolong jenis burung yang paling desenangi oleh Allah.
Maka dari itu perbanyaklah kita ingat dan mensucikan Allah Tuhan pencipta diri kita sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada-Nya atas segala nikmat yang diberkan kepada kita, karena hanya dengan mendekatkan diri kepada Allah segala macam kesusahan dan kemelaratan akan musnah dan sirna tak lagi menyelimuti diri kita hamba yang tidak tahu diri dan tak pandai balas budi
Saking: http://www.djerugangsiji.co.cc/2009/02/rahasia-di-balik-ayam-jago.html
Ustad Sholeh (vokalis O.G. Al-ifroh) menyenandungkan suara emas yang dimiliki dengan iringan musik kesayangannya lewat syair-syair terbaik nan indah serta menyentuh lubuk hati penggemarnya, sekalipun kedengarannya sedikit bersenda gurau (sepertinya ini dalam bahasa Madura : red) yaitu: bileh para' manjingah sobbu ajam lake' akukurunno', nikah tandanah settong paenga' dari Allah sopajah alakoh ebadah. Yang artinya kurang lebih demikian : Ketika dekat/menjelang waktu subuh, ayam jantan berkokok, ini tandanya satu peringatan dari Allah supaya kita melakukan ibadah.(red) Syair ini bukan sekedar syair penghibur lara dan letih setelah bekerja mencari nafkah, tapi merupakan aplikasi dari sebuah pernyataan ulama' yang diberi kemampuan untuk memahami dan mengungkap makna atau arti dari fenomena alam yang terjadi dan dikoleksi dalam kitab-kitab islam agar umat islam yang lain dapat mengetahui dan memahami pula.
Mengapa ayam jago itu bisa berkokok? apakah hanya ingin menyalurkan gairah seksualnya kepada sang betina? atau ada rahasia lain dibalik itu?
Kitab bujairimi ala al-khotib tepatnya di al-qoulu fi qodlo i al-fawaa ini mencoba memaparkan dengan gamblang akan hal itu. Konon sewaktu Nabi Adam diturunkan ke bumi dan mulai mengisi kehidupan di alam barunya, beliau kebingungan untuk melakukan sholat yang telah diperintahkan kepadanya. Hal itu dikarenakan beliau tidak tahu kapan waktu pelaksanaan tersebut. Tak lama kemudian beliau diberi sepasang ayam dari sorga. Satu ayam jago dan satunya ayam betina. Ayam jagonya berwarna putih yang kedua kakinya berwarna kuning, besar ayam itu seperti sapi besar, dan ayam tersebut selalu mengepakkan kedua sayapnya saat tiba waktu sholat dan berseru "Maha suci Allah yang dipuji semua makhluk, Wahai adam …! Kerjakanlah sholat, semoga kamu diberi rohmat oleh Allah". Mendengar seruan tersebut beliau langsung bangkit dan berwudlu' lalu sholat sesuai dengan apa yang menjadi ajarannya.
Imam Wahib berkata : Allah mempunyai seekor ayam jago yang bila ia bertasbih, maka malaikat berseru "dimana para pendengar seruan itu, orang yang ruku', orang yang sujud, pemohon ampunan, dan peng-Esa Allah …?." Seruan itu didengar pertama kali oleh malaikat yang berbentuk ayang jago berbulu putih. Malaikat tersebut berada dibawah pintu rahmat dan kedua kakinya menancap di dasar bumi serta kedua sayapnya memenuhi jagat raya. Malaikat yang mendengar seruan tersebut sepontan mengepakkan kedua sayapnya dan bertasbih mensucikan Allah, dan pada saat itu pula ayam-ayam di bumi juga ikut bertasbih seperti yang disuarakan malaikat itu, dan syetanpun lari tunggang langgang meninggalkan segala tipu muslihat yang telah direncanakan untuk menyesatkan manusia dari jalan kebenaran tanpa menghiraukan korban yang sudah ada dalam genggamannya.
Versi lain mengatakan bahwa semua makhluk Allah mendengar seruan ayam tersebut dan ikut bertasbih kacuali jin dan manusi. Bila kiamat sudah dekat, maka ayam itu tidak mengepakkan sayapnya dan tidak bertasbih lagi, hal itupun juga diketahui semua makhluk kalau kiamat sudah dekat, tapi jin dan manusialah yang tidak pernah tahu akan hal itu karena mereka hanya sibuk dengan urusannya sendiri demi kepentingan sesaat. Dan tasbih ayam tersebut berupa subbhaana al-maliki al-quddus, robbuna al-rohman, laa ilaha illa ghairuhu. Seruan itupun tidak asing lagi dikalangan ulama' , sebab mereka tahu dan yakin bahwa apa yang disampaikan para shohabat itu betul dan terjadi, karena mereka adalah orang-orang pilihan dan pembela rosulullah, bahkan mereka disamakan dengan bintang gemintang yang dapat menunjukkan orang yang sedang kebingungan tidak tahu arah kemana dia akan melangkah.
Dengan cerita diatas ternyata ayam jago tidak hanya sekedar hewan yang dipelihara dan dikonsumsi dagingnya serta didengar suara merdunya ketika menjelang tengah malam, hingga kesunyiannya hilang terisi dengan suara khas si ayam jago. Tapi dibalik semua itu ayam jago mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki hewan-hewan lain. Orang yang sedang dirundung kesusahan atau sedang sakit, apabila membaca tasbih yang dikumandangkan ayam jago, yaitu subhaana al-subbuuhu al-qudduus al-rohmaanu al-maliki al-dayyaani alladzi laa ilaaha illa hua, maka segala yang ia cita-citakan akan terkabulakan dan dicapainya, begitulah pernyataan imam jalalu al-din al-suyuthi. Disamping itu pula syetan tidak akan masuk kedalam rumah yang didalamnya terdapat ayam jago berbulu putih, demikian komentar yang disampaikan oleh sepupu Rosulullah yang dido'akan menjadi orang yang alim tentang al-Qur an, Ibnu Abbas ra, bahkan ayam jago juga tergolong jenis burung yang paling desenangi oleh Allah.
Maka dari itu perbanyaklah kita ingat dan mensucikan Allah Tuhan pencipta diri kita sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada-Nya atas segala nikmat yang diberkan kepada kita, karena hanya dengan mendekatkan diri kepada Allah segala macam kesusahan dan kemelaratan akan musnah dan sirna tak lagi menyelimuti diri kita hamba yang tidak tahu diri dan tak pandai balas budi
Saking: http://www.djerugangsiji.co.cc/2009/02/rahasia-di-balik-ayam-jago.html
Langganan:
Postingan (Atom)