wOw

Selasa, 31 Januari 2012

Video Wayang

Video Wayang

oKey heeee

NepTu laN diNa PasAran


 Neptu Dan Hari Pasaran



Dalam melakukan hajat perkawinan, mendirikan rumah, bepergian dan sebagainya. Kebanyakan orang jawa dahulu, mendasarkan atas hari yang berjumlah 7 (senin-minggu) dan pasaran yang jumlahnya ada 5, tiap hari tentu ada rangkapannya pasaran, jelasnya : tiap hari tentu jatuh pada pasaran tertentu.
Masing-masing hari dan pasaran mempunyai “ neptu “, yaitu “ nilai “ dengan angkanya sendiri-sendiri sebagai berikut :                                                  

 Nama hari Neptu   Nama Pasaran Neptu

NO.
HARI
ANGKA
PASARAN
ANGKA
1.
Ahad/Minggu  
5
Legi
5
2.
Senen/Senin   
4
Pahing
9
3.
Selasa 
3
Pon
7
4.
Rabu
7
Wage
4
5.
Kamis
8
Kliwon
8
6.
Jum’at
6


7.
Sabtu
9


 


Neptu hari atau pasaran kelahiran untuk perkawinan.

Hari dan pasaran dari kelahiran dua calon temanten yaitu anak perempuan dan anak lelaki masing-masing dijumlahkan dahulu, kemudian masing masing dibuang
       (dikurangi) sembilan

Misalnya :

Kelahiran anak perempuan  adalah hari Jumat (neptu 6) wage (neptu 4) jumlah 10, dibuang 9 sisa 1

Sedangkan kelahiran anak laki-laki ahad (neptu 5) legi (neptu 5) jumlah 10 dikurangi 9 sisa 1.

Menurut perhitungan dan berdasarkan sisa diatas maka perhitungan seperti dibawah ini:

Apabila sisa:

1 dan 4 : banyak celakanya

1 dan 5 :bisa

1 dan 6 : jauh sandang pangannya

1 dan 7 : banyak musuh

1 dan 8 : sengsara

1 dan 9 : menjadi perlindungan

2 dan 2 : selamat, banyak rejekinya

2 dan 3 : salah seorang cepat wafat

2 dan 4 : banyak godanya

2 dan 5 : banyak celakanya

2 dan 6 : cepat kaya

2 dan 7 : anaknya banyak yang mati

2 dan 8 : dekat rejekinya

2 dan 9 : banyak rejekinya
3 dan 3 : melarat

3 dan 4 : banyak celakanya

3 dan 5 : cepat berpisah

3 dan 6 : mandapat kebahagiaan

3 dan 7 : banyak celakanya

3 dan 8 : salah seorang cepat wafat

3 dan 9 : banyak rejeki

4 dan 4 : sering sakit

4 dan 5 : banyak godanya

4 dan 6 : banyak rejekinya

4 dan 7 : melarat

4 dan 8 : banyak halangannya

4 dan 9 : salah seorang kalah

5 dan 5 : tulus kebahagiaannya


 5 dan 6 : dekat rejekinya

5 dan 7 : tulus sandang pangannya

5 dan 8 : banyak bahayanya

5 dan 9 : dekat sandang pangannya

6 dan 6 : besar celakanya

6 dan 7 : rukun

6 dan 8 : banyak musuh

6 dan 9 : sengsara

7 dan 7 : dihukum oleh istrinya

7 dan 8 : celaka karena diri sendiri

7 dan 9 : tulus perkawinannya

8 dan 8 : dikasihi orang

8 dan 9 : banyak celakanya

9 dan 9 : liar rejekinya


Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, ditambah neptu pasaran hari perkawinan dan tanggal (bulan Jawa) semuanya dijumlahkan kemudian dikurangi/ dibuang  masing tiga, apabila masih sisa :

( 1 ) berarti tidak baik, lekas berpisah hidup atau mati

( 2 ) berarti baik, hidup rukun, sentosa dan dihormati

( 3 ) berarti tidak baik, rumah tangganya hancur berantakan dan kedua-duanya bisa mati.

Neptu hari dan pasaran dari kelahiran calon mempelai laki-laki dan perempuan, dijumlah kemudian dikurangi / dibuang empat-empat apabila sisanya :

( 1 ) Getho, jarang anaknya,
( 2 ) Gembi, banyak anak,
( 3 ) Sri banyak rejeki,
( 4 ) Punggel, salah satu akan mati

Hari kelahiran mempelai laki-laki dan mempelai wanita, apabila :

Ahad dan Ahad, sering sakit

Ahad dan Senin, banyak sakit

Ahad dan Selasa, miskin

Ahad dan Rebo, selamat

Ahad dan Kamis, cekcok

Ahad dan Jumat, selamat

Ahad dan Sabtu, miskin

Senen dan Senen, tidak baik

Senen dan Selasa, selamat

Senen dan Rebo, anaknya perempuan

Senen dan Kamis, disayangi

Senin dan Jumat, selamat

Senin dan Sabtu, direstui
Selasa dan Selasa, tidak baik

Selasa dan Rebo, kaya

Selasa dan Kamis, kaya

Selasa dan Jumat, bercerai

Selasa dan Sabtu, sering sakit

Rebo dan Rebo, tidak baik

Rebo dan Kamis, selamat

Rebo dan Jumat, selamat

Rebo dan Sabtu, baik

Kamis dan Kamis, selamat

Kamis dan Jumat, selamat

Kamis dan Sabtu, celaka
Jumat dan Jumat, miskin

Jumat dan Sabtu celaka

Sabtu dan Sabtu, tidak baik



Sumber Saka: Folder Primbon: File Horoskop.exe: WUKU DAN KELAHIRAN.doc,  DATE: Rabu, 19 September 2007

Watake Wong saKa wetOn Jawa



WATAK SESEORANG DIIDENTIFIKASI DARI WETON JAWA

1.  Watak Lakuning Rembulan, Bumi Kapetak
Lakuning Rembulan adalah watak yang bagus, yakni suasana yang selalu menyenangkan hati. Sedang Bumi Kapetak artinya hampir semua perbuatannya yang baik tak akan kelihatan, tapi jangan khawatir, sebab Tuhan selalu mencatat perbuatan orang yang berbuat baik.
( Rabu Pon, Sabtu Legi ). 
 
2.  Watak Aras Kembang, Tunggak Seni
Keduanya merupakan gabungan perwatakan yang sangat baik. Aras Kembang artinya mudah mendapatkan rasa simpati dari orang lain. Tunggak Seni artinya rezeki selalu ada dan selalu cukup.
( Kamis Wage ).
 
3.  Watak Lakuning Rembulan, Waseso Segoro
Keduanya merupakan gabungan perwatakan yang sangat baik. Lakuning Rembulan artinya membuat suasana selalu menyenangkan.  Waseso Segoro artinya mudah dimintai ampunan, lapang dada.                   
( Jum’at Kliwon, Minggu Pahing ).
 
4.  Watak Aras Tuding, Sumur Sinaba
Watak yang baik keduanya. Aras tuding artinya kalau masuk perkumpulan atau organisasi, mesti selalu dituding – tuding dalam arti positif yakni ditunjuk menjadi ketuanya, sekretaris, dll. Sumur Sinaba artinya memiliki tanaman yang banyak atau menjadi tempat berlindung dan keluh kesah banyak orang.
( Senin Pon, Selasa Kliwon ).
 
5.   Watak Lakuning Bumi, Lebu Katiyup Angin
Watak Lakuning Bumi artinya mudah menaruh rasa belas kasihan kepada orang yan sedang ditimpa penderitaan. Sedang Lebu Katiyup Angin artinya watak yang tidak baik, bayangkan seperti debu yang tertiup anign, akan beterbangan kemana?
( Selasa Wage, Kamis Pahing ).
 
6.  Lakuning Srengenge, Lebu Katiyup Angin
Lakuning Srengenge ( jalannya matahari ) adalah perwatakan yang bagus, yang  artinya mudah mendapatkan acungan jempol, banyak orang yang menyanjung karena hebatnya. Sedangkan lebu katiyup angin adalah watak yang kurang baik, yakni akan mengalami hal – hal yang tak menyenangkan.
( Rabu Kliwon ).
 
7.  Lakuning Lintang, Satriya Wibawa
Sering berpindah – pindah baik tempat maupun pekerjaan. Satria Wibawa adalah orang yang memiliki kewibawaan secara alami.
( Kamis Legi ).

8.  Lakuning Srengenge, Tunggak Seni
Keduanya merupakan gabungan  yang bagus, Lakuning Srengenge akan mudah mendapat acungan jempol karena kehebatan prestasinya. Tunggak seni artinya rezeki selalu ada dan cukup.
( Jum’at Pahing ).
 
9.  Lakuning Banyu, Waseso Segoro
Kedua perwatakan tersebut adalah watak yang baik. Lakuning banyu artinya memiliki keteguhan hati yang kuat, tak mudah terpengaruh sesuatu. Wasesa segoro artinya mudah dimintai ampunan, lapang dada.
( Sabtu Pon, Rabu Pahing ).
 
10. Lakuning Angin, Satriyo Wibowo
Keduanya juga merupakan watak yang baik. Lakuning Angin yaitu dapat membuat rasa nyaman kepada orang lain. Sedang Satriya Wibawa, berwibawa bagaikan seorang ksatria.
( Minggu Wage ).
 
11.  Aras Kembang, Satria Wirang
Sudah mendapatkan simpati dari orang lain. Watak yang jelek, kalau tidak hati – hati tindakannya akan mendapat aib.
( Senin Kliwon, Senin Pahing ).
 
12.  Lakuning Geni, Wasesa Segoro
Tidak memiliki rasa takut.
Mudah sekali memberi maaf kepada siapapun yang bersalah.
( Senin Wage, Selasa Legi* ).
 
13. Lakuning Srengenge, Satriya Wirang
Merupakan watak yang baik mudah menduduki jabatan penting dan acungan jempol. Watak yang jelek, kalau tidak hati – hati tindakannya akan mendapat aib.
( Kamis Pon ).
 
14. Aras Pepet, Sumur Sinaba
Watak yang jelek, yaitu segala yang dicita –citakan sering tidak kesampaian, sebab ada yang menghalang – halangi.Sumur sinaba artinya memiliki tanaman yang banyak atau menjadi tempat berlindung dan keluh kesah banyak orang.
( Jum’at Wage, Minggu Legi ).
 
15.              Lakuning Bumi, Tunggak Seni
Yaitu mau menolong dan berbuat baik, serta mudah menaruh belas kasihan pada yang menderita.
Rezeki selalu ada dan cukup, yang berarti tidak akan kekurangan sandang dan papan.
( Sabtu Kliwon ).
 
16. Lakuning Lintang, Bumi Kapetak
Sering berpindah – pindah baik tempat maupun pekerjaan.
Perbuatan baiknya tak akan kelihatan.
( Senin Pahing ).
 
17.  Aras Tuding, Satia Wibawa
Aras tuding artinya kalau masuk organisasi akan selalu dituding - tuding sebagai pemimpin. Sedang Satria Wibawa adalah orang yang memiliki kewibawaan secara alami.
( Selasa Pon, Rabu Wage ).
 
18. Lakuning Banyu, Bumi Kapetak
Memiliki keteguhan hati, tak mudah goyah pendiriannya. Sedang bumi kapetak artinya hampir semua perbuatannya yang baik tak akan kelihatan, tapi jangan khawatir, sebab Tuhan selalu mencatat perbuatan orang yang berbuat baik.
( Kamis Kliwon ).
 
19. Aras Tuding, Satria Wirang
Aras tuding artinya kalau masuk organisasi akan selalu dituding - tuding sebagai pemimpin. Watak yang jelek, kalau tidak hati – hati tindakannya akan mendapat aib.
( Jum’at Legi ).

20. Lakuning Geni, Satria Wibawa
Memiliki keberanian yang kuat,menghadapi bahaya berwujud apapun tak gentar.Sedang Satria Wibawa adalah orang yang memiliki kewibawaan secara alami.
( Sabtu Pahing ).
 
21. Aras Kembang, Bumi Kapetak
Mudah mendapatkan simpati dari lingkungannya.
Perbuatan yang baik ang dilakukan seakan akan tertelan bumi.
( Minggu Pon ).
 
22. Aras Kembang, Sumur Sinaba
Mudah mendapatkan simpati dari lingkungannya.
Sumur Sinaba artiya memiliki teman banyak, mereka ingin menimba ilmu.
( Rabu Legi ).
 
23. Lakuning Lintang, Lebu Katiyup Angin
Sering berpindah – pindah baik tempat maupun pekerjaan. Sedang lebu katiyup angin artinya watak yang tidak baik, banyangkan seperti debu yang tertiup angin, akan beterbangan kemana?
( Jum’at Pon, Minggu Kliwon ).
 
24.  Lakuning Lintang, Satria Wirang
Sering berpindah – pindah baik tempat maupun pekerjaan. Watak yang jelek, kalau tidak hati – hati tindakannya akan mendapat aib.            
( Sabtu Wage ).
 
25.  Lakuning Angin, Tunggak Seni
Lakuning Angin artinya dapat membuat nyaman bagi siapapun yang ada didekatnya.
Kecukupan dalam hal sandang dan papan.
( Senin Legi ).


       Sember Saka: Folder Primbon: File Horoskop.exe: Pangarasan.doc

UngKaPan LAn PeTuah JaWa


1.    “Becik ketitik ala ketara”
Artinya orang yang baik watak dan tabiatnya akan ketahuan kebaikannya, sedangkan orang yang buruk perangai dan kelakuannya akan terliat juga buruknya. Ungkapan ini mengandung nilai pendidikan yaitu orang hendaknya selalu bercakap dan bertindak baik-baik. Orang yang berbuat buruk walaupun ditutup-tutupi akhirnya akan ketahuan pula. Sebaliknya perbuatan yang baik walaupun tidak disebarluaskan pada akhirnya akan diketahui pula oleh orang banyak.
2.   “Digdaya tanpa aji, sugih tanpa banda, menang tanpa ngasorake”
Artinya orang yang memiliki keluhuran budi tentu memiliki kewibawaan yang tinggi ibarat orang sakti. Keluhuran budi diibaratkan sebagai kekayaan yang sangat tinggi nilainya. Nilai yang terkandung di dalamnya adalah ajaran yang mengharapkan agar orang senantiasa beriktikat baik dan berbudi luhur. Sikap demikian itu sangat tinggi nilainya, baik di dalam hidup bermasyarakat, organisasi sosial, maupun pemerintahan.

3.   “Giri lusi janma tan kena kinira” (Giri lusi janma tan kena ing ina)
Artinya kemampuan, kecakapan, kepribadian seseorang tidak dapat diperkirakan dengan tepat. Tiap-tiap orang memiliki kemampuan, kecakapan, kepribadian yang berbeda-beda. Ungkapan tersebut mengandung nilai pendidikan dan petunjuk kepada manusia bahwa sebenarnya tiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Mencela dan mengukur kemampuan orang lain merupakan perbuatan yang tidak susila.

4.   “Negara mawa tata, desa mawa cara”
Artinya tiap negara mempunyai pranata atau tata pemerintahan dan tata sosial sendiri-sendiri. Tiap desa mempunyai tata cara, adat kebiasaan, dan adat istiadat sendiri-sendiri. Nilai yang terkandung di dalamnya bersifat mendidik kea rah sikap memahami serta menghargai teman bergaul yang berasal dari negara lain, kota, atau desa mempuyai tata nilai yang berbeda-beda.

5.   “Ngiloa githoke dhewe”
Artinya hendaknya orang dapat mengetahui kekurangan, kelemahan, cacat, cela, aib yang ada pada dirinya sendiri. Demikian pula hendaknya orang dapat mengetahui kesalahan yang sudah diperbuatnya sendiri. Petunjuk tersebut mengandung nilai agar orang menyadari bahwa setiap orang mengandung kekurangan, kelemahan, cacat, dan sebagainya. Maka di dalam petunjuk itu terkandung harapan agar orang dapat berjiwa besar, tenggang rasa, suka mengampuni kesalahan orang lain.

6.   “Sapa gawe nganggo, sapa nandur ngundhuh”
Artinya setiap orang akan memetik hasil sesuai dengan perbuatannya. Ungkapan tersebut mengandung peringatan agar semua orang sebelum berbuat sesuatu telah mempertimbangkan dengan baik-baik kemungkinan akibat yang akan terjadi.

7.   “Yen omong sing maton, aja mung waton omong”
Artinya seseorang jika berbicara hendaknya dengan dasar atau alasan yang mapan, jagan asal berbicara saja. Ungkapan ini mengandung ajaran, orang hendaknya berhati-hati dalam berbicara, memperhatikan apa yang dibicarakan, dalam forum apa dia bicara, dalam suasana bagaimana, di mana tempat berbicara, dan siapa yang diajak berbicara.

8.   “Wong iku kudu ngudi kabecikan, jalaran kabecikan iku sanguine urip”
Artinya orang harus berusaha mencari kebaikan sebab kebaikan itu bekal hidup.

9.   “Wong kang ora gelem ngudi kebecikan iku prasasat setan”
Artinya orang yang tidak mau berusaha mencari kebaikan itu laksana setan.

10.  “Sing gelem ngudi kautamaning urip mesthi didohi dhemit”
Artinya barang siapa mencari dan mewujudkan keutamaan hidup pasti dijauhi setan.

11.  “Wong tuwa kang ora ngerti kabecikan sarta ora ngerti marang uda negara lan tata krama iku sejatine dudu panutane putra wayah”
Artinya orang tua yang tidak berusaha berbuat kebaikan serta tidak mengerti adat dan sopan satun atau tata krama, pada hakikatnya bukanlah panutan anak cucu.

12.  “Wong tuwa kudu mulang kang prayoga marang putra wayah”
Artinya orang tua harus menajarkan yang baik dan pantas kepada anak cucu.

13.  “Sing sapa nyembah marang wong tuwa kang ora ngerti uda negara lan tata krama kuwi prasasat ngumbah uyuh lan kotoran kang akeh banget”
Artinya barang siapa yang menghormati orang tua yang tidak tahu akan adat dan tata krama (orang jahat) itu sama dengan membersihkan air kencing dan kotoran yang banyak sekali.

14.  “Putra iku perdinen sesileng tata”
Artinya anak harus dididik tata susila atau tata krama.

15.    “Lamun ana wong kang tansah gawe gleaning atine liyan, jalaran rumangsa dheweke darbe pangkat, iku uga perlu diedohi. Ing tembe yen wis ilang pangkate kari katon alane wae”
Artinya barang siapa selalu membuat kecewa orang lain karena ia berpangkat, orang itu perlu dijauhi. Kelak ketika pangkatnya tanggal akan kelihatan jeleknya saja.

16.  “Wong luwih iku kudu bisa apek ati lan ngepenakake atine liyan:
(1)             Yen kumpul wanita kudu bisa ngetrapake tembung kang manis kang bisa gawe senenging ati,
(2)        Yen kumpul pandhita kudu bisa ngomongake tembung kang becik,
(3)        Yen ana sangarepe mungsuh kudu bisa ngatonake pasedulurane”

Artinya orang arif itu harus dapat mengambil hati dan menyenangkan hati orang lain:
(1)          Kalau berkumpul dengan wanita harus dapat menggunakan bahasa yang dapat menyenangkan hati,
(2)         Kalau berkumpul dengan pendeta harus dapat membicarakan hal-hal yang baik,
(3)         Kalau dihadapka musuh harus dapat memperlihatkan sikap persaudaraan.

Sumber saka: Bastomi, Suwaji. 1995. Seni dan Budaya Jawa. Semarang: IKIP Semarang Press, Kaca: 68-71.



SyaIr_KyaI Bisyri MusToFa ReMbanG


SYI’IR


NGUDI SUSILA

SUKA PITEDAH KANTHI TERWILA


DENING:
KYAI BISYRI MUSTHOFA REMBANG


KACETAK DENING MENARA KUDUS







BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

SHOLATULLOHIMALAKHAT KAWAKIB
‘ALA AHMAD KHOIRI MAN ROKIBAN NAJAIB
IKI SYI’IR KANGGO BOCAH LANANG WADON
NEBEHAKE TINGKAH LAKU INGKANG AWON
SARTA NERANGAKE BUDI KANG PRAYOGA
KANGGO DALAN PADHA MLEBU ING SYURGA
BOCAH IKU WIWIT UMUR PITUNG TAHUN
KUDU AJAR TATA KEBEN ORA GETUN
KUDU TRISNA RING IBUNE KANG NGRUMATI
KAWIT CILIK MARANG BAPA KANG GEMMATI
IBU BAPA REWANGANA LAMUN REPOT
AJA KAYA WONG GEMAGUS INGKANG WANGKOT
LAMUN IBU BAPA PERINTAH ENGGAL TANDANG
AJA BANTAH AJA SENGUL AJA MEMPENG
ANDHAP ASHOR ING WONG TUWA NAJAN LIYA
TETEPANA AJA KAYA RAJAKAYA
GUNEM ALON ALUS LIRIH INGKANG TERANG
AJA KASAR AJA MISUH KAYA BUJANG
YEN WANG TUWA LENGGAH NGISOR SIRA AJA
PISAN LUNGGUH NDHUWUR KAYA JAMAJUJA
YEN WONG TUWA SARE AJA GEGER GUYON
LAMUN SIRA NUJU MACA KUDU ALON
LAMUN SIRA LIWAT ANA ING NGAREP
KUDU NUWUN AMIT SARTA DEPE-DEPE

LAMUN IBU BAPA DUKA BECIK MENENG
AJA MELU PADON UGA AJA GRENENG


##BAB AMBAGE WAKTU##

DADI BOCAH KUDU AJAR BAGE JAMAN
AJA PIJER DOLAN NGANTI LALI MANGAN
YEN WAYAHE SHOLAT AJA TUNGGU PERINTAH
ENGGAL TANDANG CEKAT CEKET AJA WEGAH
WAYAH NGAJI WAYAH SEKOLAH SINAHU
KABEH MAHU GATEKKAKE KELAWAN TUHU
KENTHONG SUBUH INGGAL TANGI NULI ADUS
WUDHLU NULI SHOLAT INGKANG BAGUS
RAMPUNG SHOLAT TANDANG GAWE APA BAHE
KANG PRAYOGA KAYA NYAPONI OMAHE
LAMUN ORA IYA MACA QUR’AN
NAJAN NAMUNG SITHIK DADIYA WIRIDAN
BUDHAL NGAJI AWAN BENGI SEKABEHE
TATA KRAMA LAN ADABE PADHA BAHE


## ING PSMULANGAN##

LAMUN AREP BUDHAL MENYANG PAMULANGAN
TATA TATA INGKANG RAJIN LAN RESIKAN

NULI PAMIT IBU BAPA KANTHI SALAM
JAWAB IBU BAPA ‘ALAIKUMUSSALAM
DISANGONI AKEH SITHIK KUDU TERIMA
SUPAYA ING TEMBE DADI WONG UTAMA
ANA PAMULANGAN KUDU TANSAH GATI
NAMPA PIWULANGAN ILMU KANG WIGATI
ANA KELAS AJA NGANTUK AJA GUYON
WAYAH NGASO KENA AJA NEMEN GUYON
KARO KANCA AJA BENGIS AJA JUDES
MUNDHAK DIWADANI KANCA ORA WARAS


##MULEH SAKING PAMULANGAN##

BUBAR SAKING PAMULANGAN INGGAL MULEH
AJA MAMPIR MAMPIR DULAN SELAK NGELEH
TEKAN NGOMAH NULI SALIN SANDHANGAN
KUDU PERNAH RAJIN RAPI ATURANE


##ANA ING OMAH##

KARO DULUR KANCA INGKANG RUKUN BAGUS
AJA KAYA KUCING BELANG REBUT TIKUS
DADI TUWA KUDU WERUH ING SEPUHE
DADI ENOM KUDU RUMANGSA BOCAHE

LAMUN BAPA ‘ALIM PANGKAT SUGIH JAYA
SIRA AJA KUMALUNGKUNG ING WONG LIYA
PANGKAT GAMPANG MINGGAT SUGIH KENA MULIH
‘ALIM IKU GAMPANG OWAH MOLAH MALEH
ARIKALA SIRA MADHEP RING WANG LIYA
KUDU AJER AJA MRENGUT KAYA BAYA


##KARO GURU##

MARANG GURU KUDU TUHU LAN NGABEKTI
SEKABEHE PERINTAH BAGUS DITURUTI
PIWULANGE NGERTENANA KANTHI NGUDI
NASEHATE TETEPANA INGKANG MERDI
LARANGANE TEBIHANA KANTHI YEKTI
SUPAYA ING TEMBE SIRA DADI MUKTI


##ANA TAMU##

TAT KALANE IBU RAM NAMPA TAMU
AJA BIYAYAKAN TINGKAH POLAHMU
AJA NYUWUN DHUWIT WEDANG LAN PANGANAN
REWEL BEKA KAYA ORA TAHU MANGAN
LAMUN BANGET BUTUH KUDU SABAR DHISIK
NGANTI TAMU MUNDUR DADI SIRA BECIK

ARIKALA PADHA BUBARAN TAMUNE
AJA NULI REREBUTAN TURAHANE
KAYA KETING REREBUTAN NAJIS TIBA
GAWE MALU LAMUN DIDELENG WONG JABA
KEJABA YEN BAPA DHAWUHE ANAKKU
IKU TURAHE WONG ALIM KYAIKU
BAGI RATA SAKDULURMU KEBEN KABEH
KATULARAN ALIM SUGEH BANDHA AKEH
NIAT IRA NUPRIH BERKAHE WONG MULYA
ORA NIYAT REBUT TURAHE WONG LIYA


## SIKAP LAN LAGAK##

ANAK ISLAM IKU MANGSA KUDU AWAS
AJA NGANTI LENA MENGKO MUNDHAK TIWAS
LURU ILMU IKU PERLU NANGING BUDI
ADAB ISLAM KUDU TANSAH DIPERSUDI
AKEH BOCAH PINTER NANGING ORA BAGUS
BUDI PEKERTINE SEBAB PADA GEMAGUS
RING WONG TUWA GAK NGERGANI GAK NGAJENI
SAJAK PINTER DHEWE LANGKA KANG MADHANI
JARE IKU CARANIPUN SAKPUNIKA
ORA NGONO DUDU INTELEK MERDHEKA
NGAGEM SERBAN SARUNG DADI GUJENG
JARE ORA KEBANGSAAN INGKANG MAJENG

SAWANG IKU PANGERAN DIPONEGARA
IMAM BONJOL TENGKU UMAR KANG KUNCARA
KABEH PADHA BELA BANGSA LAN NEGARA
PADHA NGAGEM DASTER PANTES YEN PERWIRA
GUJENG SERBAN SASAT GUJENG IMAM BONJOL
SAK KANCANE HAI ANAKKU AJA TOLOL
TIMBANG GUNDHUL APA ORA LUWIH BAGUS
NGAGEM TUTUP SIRAH KAYA RADEN BAGUS
KALA-KALA PAMER RAMBUT SAK KAREPMU
NANGING KUDU ILING PAPAN SRAWUNGANMU
KUMPUL MUDHA BEDA KARO KUMPUL YAI NE
NUJU SHOLAT GAK PADHA MLANCONG NUJUNE
ORA NULI MLANCONG GUNDHUL SHOLAT GUNDHUL
SOWAN MARATUWA GUNDHUL NGUYUH GUNDHUL


## CITA-CITA LUHUR##

ANAK ISLAM KUDU CITA-CITA LUHUR
KEBEN DUNYA AKHIRATE BISA MAKMUR
CUKUP ILMU NGUMUME LAN AGAMANE
CUKUP DONYA KANTHI BEKTI PENGERANE
BISA MIMPIN SAKDULURE LAN BANGSANE
TUMUJU RING RAHARJA LAN KAMULYANE
IKU KABEH ORA GAMPANG LEKSANANE
LAMUN ORA KAWIT CILIK TOCITANE

CITA-CITA KUDU DIKANTHI GUMREGUT
NGUDI ILMU SARTA PAKERTI KANG PANUT
KITA IKI BAKAL TINIGGAL WONG TUWA
ORA KENA ORA KITA MESTHI MUWA
LAMUN KITA PADHA KATEKAN SEJANA
ORA LIWAT SIRA KABEH PEMIMPINE
NEGARAMU BUTUH MENTERI BUTUH MUFTI
BUTUH QODI PATIH SETEN LAN BUPATI
BUTUH DOKTER BUTUH MISTER INGKANG PINTER
ILMU AGAMA KANG NUNTUN LAKU BENER
BUTUH GURU LAN KYAI KANG LINANGKUNG
MELU NGATUR NEGARANE ORA KETHUNG
IKU KABEH SAPA MENEH KANG NGAYAHI
LAMUN ORA ANAK KITA KANG NYAGUHI
KEJABA YEN SIRA KABEH RIDHO MBUNTUT
SELAWASE ANGON WEDUS NYEKEL PECUT
SIRA RIDHO NGGONCEK CIKAR SELAMINE
KAPIR IRA MENTUL MENTUL LUNGGUHANE
ORA NYELA ANGON WEDUS NUMPAK CIKAR
ASAL CITA-CITA ILMU BISA NENGGAR
NABI KITA KALA TIMUR PANGON MENDA
ING TEMBENE PANGON JALMA KANG SEMBADA
ABU BAKAR SIDIQ IKU BAKUL MASAR
NANGING NATA MASARAKAT ORA SASAR
ALI ABU THOLIB BAKUL KAYU BAKAR
NANGING TANGKES YYEN DADI PANGLIMA BESAR

WAHID HASYIM SANTRI PONDOK GAK SEKOLAH
DADI MENTERI KARO LIYAN ORA KALAH
KABEH MAHU GUMANTUNG ING SEJA LUHUR
KANTHI NGUDI ILMU SARTA LAKU JUJUR
TEKAN KENE PUNGKASANE SYI’IR IKI
LARIKANE WOLU LIMA KURANG SIJI
MUGA-MUGA SEJA KITA SINEMBADAN
DENING ALLOH INGKANG NURUNAKE UDAN
PINARINGAN TAUFIQ SARTA HIDAYAH
DUNYA AKHIRAT SIHAT WA AFFIYAT
AMIN AMIN AMIN AMIN AMIN AMIN
FALKHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN

TAMMAT


                                                BISYRI MUSTHOFA
REMBANG JUMADIL AKHIR 1373



Sumber saka: File MS.Word: SYIIR1.rtf, Tanggal: 30 Juli 2011